Breaking News:

Dokter Menjelaskan Solusi untuk Perut Kembung dan Sering Sendawa

Perut kembung dan sendawa merupakan kondisi yang sering dialami oleh semua orang. Penyebab perut kembung biasanya dianggap karena sedang masuk angin.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
ilustrasi perut kembung 

TRIBUNHEALTH.COM - Sendawa setelah makan adalah hal yang biasa.

Lain halnya jika terus-menerus bersendawa karena bisa jadi ini adalah gejala suatu penyakit atau efek samping obat-obatan tertentu.

Apakah Anda juga kerap merasakan perut kembung?

Dikutip TribunHealth.com dari YouTube KompasTV, dr. Eka Ginanjar menjelaskan perut kembung bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti maag, masuk angin, bahkan kekurangan enzim.

Gejala naiknya asam lambung dalam bahasa medis biasa disebut dengan GERD, naiknya asam lambung ke saluran pencernaan (eksofaus) ke kerongkongan.

ilustrasi perut kembung
ilustrasi perut kembung (tribunnews.com)

Baca juga: Dokter Jelaskan Cara Meminimalisir Efek Samping Vaksinasi COVID-19, Begini Penjelasannya

Akibat asam lambung yang naik ke atas tersebut, bisa mengiritasi atau membuat luka saluran pernapasan yang berada di belakang jantung.

Sifat dari asam lambung sesuai dengan namanya yaitu asam, bisa membuat luka di saluran pencernaan yang letaknya bersebelahan dengan saluran pernapasan.

Di situ ada otot yang bernama otot diafragma.

Otot diafragma adalah otot besar yang membantu dalam pernapasan.

Penyebab asam lambung selain faktor makanan yaitu kuman helicobacter pylori.

ilustrasi sendawa
ilustrasi sendawa (grid.ID)

Baca juga: Orang Tua Perlu Waspada, Penyakit Tipes Dapat Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak, Simak Penjelasan Dokter

2 dari 3 halaman

Kuman tersebut memang ada pada asam lambung, dan angka kejadian yang disebabkan oleh kuman ini di masyarakat Indonesia cukup tinggi.

Hal itu disebabkan oleh pola makan sehari-hari.

Kuman helicobacter pylori hanya bisa dilihat oleh endoskopi, dibiopsi, dan dicek di lab apakah ada kuman tersebut.

Ada beberapa tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada kuman helicobacter pylori atau tidak.

ilustrasi perut kembung
ilustrasi perut kembung (Kompas.com)

Baca juga: Tahukah Anda Jika Penyakit Tipes dan Tipus Berbeda? Begini Penjelasan dr. Ayodhia Pitaloka Pasaribu

Apabila ada kuman helicobacter pylori, maka harus diberikan antibiotik jangka panjang bisa satu bulan atau lebih.

Jika hasilnya negatif dari kuman, ada kemungkinan memang bukan itu penyebabnya.

Kembung, sendawa, dan sesak adalah gejala umum yang terjadi pada GERD.

Kenapa hal ini bisa terjadi?

Karena asam lambung mengiritasi aluran makan atau saluran pencernaan yang bersebelahan dengan saluran pernapasan dan mengganggu diafragma bergerak dengan leluasa.

ilustrasi sendawa
ilustrasi sendawa (Kompas.com)

Baca juga: Dokter Jelaskan Mitos Seputar Tanda Hipertensi, Lebih Banyak yang Muncul Tanpa Gejala

Sehingga kesan yang dirasakan oleh pasien seperti sesak.

3 dari 3 halaman

Sesak itu pun ada parameter lain seperti kadar oksigen darah, frekuensi napas, dll.

Solusinya adalah melakukan pemeriksaan endoskopi untuk mendeteksi kuman helicobacter pylori didalam saluran pencernaan, atau karena faktor lain.

Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV bersama dr. Eka Ginanjar, Dokter spesialis penyakit dalam, Senin(10/8/2020).

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comGastroesophageal reflux disease (GERD)Perut KembungGERDdr. Eka Ginanjar
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved