TRIBUNHEALTH.COM - Pengobatan penyakit tipes menggunakan antibiotik.
Namun harus dipastikan terlebih dahulu apakah memang benar penyakit tipes.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Badri dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter tentang pengobatan penyakit tipes.
Tentunya harus melewati pemeriksaan laboratorium guna memastikan pasien terjangkit penyakit tipes.
Baca juga: Tipes Disebabkan oleh Bakteri, Bukan Lembur hingga Kelelahan, Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Dok, Pemasangan Gigi Palsu Apakah Aman dan Tidak Mudah Lepas?
Jika muncul gejalanya, diperiksakan terlebih dahulu kepada dokter.
Karena gejala tipes cukup parah.
Seperti deman berkelanjutan kemudian diare hingga dehidrasi.

Apabila hasil uji laboratorium menyatakan pasien positif tipes, tetap ada pengobatan antibiotik yang spesifik untuk bakteri penyebab tipes.
Terapi utama pada pasien tipes adalah antibiotik ditambah rehidrasi seperti infus.
Gejala tipes adalah demam dan sakit perut.
Orang tidak akan menunjukkan gejala tipes jika tidak terjangkit tipes.
Deman dan sakit perut memang gejala tipes, namun belum tentu pasien terjangkit tipes.
Maka dari itu diperlukannya hasil uji laboratorium.
Biasanya orang awam sering menyimpulkan jika demam dan sakit perut adalah penyakit tipes.
Orang yang pernah terkena tipes atau bahkan tidak pernah terjangkit tipes sama sekali, persentase terkena tipes lagi sebenarnya sama saja.
Jika ia makan makanan yang kotor tersebut.
Apabila ada orang yang sudah terkena tipes kemudian sudah dinyatakan sembuh dan menjaga pola makannya, maka bisa terhindar dari penyakit tipes.
Dokter menghimbau untuk tidak konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter jika obat tersebut golongan obat keras.
Untuk mengatasi demam boleh membeli obat-obatan bebas seperti paracetamol.
Boleh dikonsumsi dan jangan lupa untuk membaca aturan pakainya.
Namun untuk obat lainnya dokter menganjurkan konsumsi sesuai rekomendasi dokter.
Apabila terjadi gejala pencernaan, hindari makanan yang pedas, yang keras dan asam.
Jika diare hingga mual muntah, dianjurkan konsumsi cairan yang banyak.
Baca juga: Dok, Apa Penyebab dan Gejala yang Ditimbulkan oleh Penderita Batu Empedu?
Baca juga: Berapa Persentase Kebutuhan Gizi Orang Lansia Per Hari? Begini Penjelasan Ahli Gizi
Baca juga: Belum Tentu Sinusitis, Dokter Sebut Hidung Mampet Bisa Terjadi karena Reaksi Alergi Biasa
Apapun penyakitnya jika sudah menunjukkan gejala pencernaan, disarankan untuk menghindari konsumsi kopi.
Karena kopi dapat memperparah gejalanya.
Kopi memang tidak memperparah penyakit tipes, namun dapat memperparah gejalanya.
Untuk mencegah terjangkitnya suatu penyakit, dihimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Mulai dari kebersihan diri sendiri, selalu cuci tangan sebelum makan hingga kebersihan makanan.
Penjelasan Dokter Umum, dr. Dwi Septiadi Badri dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Dokter edisi 11 Februari 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.