Breaking News:

Mengenal Penyakit Asma dan Efek Samping Obat Asma

Asma merupakan penyakit yang mnyerang pernapasan yang dikarenakan penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan. Asma dapat menyerang semua usia.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi penyakit asma 

TRIBUNHEALTH.COM - Asma merupakan penyakit jangka panjang atau penyakit kronis pada saluran pernapasan.

Penyakit asma bisa dialami oleh semua usia.

Asma adalah penyakit pada pernapasan, yang ditandai dengan penyempitan dan peradangan pada saluran pernapasan yang mengakibatkan rasa sesak.

Seseorang yang menderita penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat asma.

Penyakit asma dibagi menjadi dua, yaitu asma terkontrol dan tidak terkontrol.

ilustrasi penyakit asma
ilustrasi penyakit asma (kompas.com)

Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Jelaskan Beberapa Penyebab Gigi Sensitif, Simak Penjelasannya

Asma terkontrol yakni kondisi yang stabil dan kambuh minimal satu bulan sekali.

Sedangkan, asma tidak terkontrol gejalanya muncul terus menerus bahkan setiap hari.

Bisa dikarenakan faktor debu, aktivitas yang cukup banyak, pola makan kurang baik.

Harus diobati dengan obat yang bersifat sebagai pengontrol.

Gejala yang biasa dirasakan oleh penderita asma:

Baca juga: Mau Kulit Tetap Glowing Meskipun di Rumah Aja? Berikut Tips dari Dokter

2 dari 3 halaman

- Sesak napas

- Nyeri dada

- Mengi

- Sulit bicara

- Kondisi bibir atau kuku berubah warna menjadi kebiruan.

Meminum obat setiap hari sangat berbahaya, karena memiliki banyak efek samping.

Obat asma tergolong jenis kortikosteroid.

ilustrasi penyakit asma
ilustrasi penyakit asma (kompas.com)

Baca juga: Apakah Menunda Buang Air Kecil Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih? Berikut Penjelasan Dokter

Sebaiknya obat asma diubah menjadi obat inhalasi atau obat semprot.

Karena efek dari obat akan langsung masuk ke dalam saluran pernafasan dan efek samping pun rendah.

Jika terus menerus mengonsumsi obat jenis kortikosteroid beisa berefek ke jantung, meningkatnya gula darah, dan osteoporosis.

3 dari 3 halaman

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan Dr. Jaka Pradipta, Dokter spesialis paru. Kamis (16/7/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAsmaPengobatan asmadr. Jaka Pradipta
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved