Breaking News:

Operasi Usus Buntu Melalui Minimal Invasive Surgery, Apa Itu?

Berikut ini penjelasan dokter spesialis bedah digestif mengenai penyakit usus buntu, termasuk cara mencegahnya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
www.tribunnewswiki.com
Ilustrasi nyeri akibat penyakit usus buntu 

TRIBUNHEALTH.COM - Usus buntu kerap kali memerlukan tindakan operasi agar bisa sembuh.

Tak usah khawatir, kini operasi bisa dilakukan secara minimal invasive surgery.

Apa artinya itu?

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Spesialis Bedah Sub-Digestif RS Hermina Solo, dr. Riskie Aditya, SpB-KBD, ketika menjadi narasumber Healthy Talk.

Baca juga: 8 Fakta Buah Zaitun Bagus untuk Ibu Hamil, Kaya Antioksidan hingga Cegah Anemia

Jawaban dokter

ilustrasi seseorang yang mengalami usus buntu pecah
ilustrasi seseorang yang mengalami usus buntu pecah (intisari.grid.id)

Berikut ini penjelasan dr. Riskie Aditya, SpB-KBD dalam kutipan langsung:

"Penanganan yang terbaru itu kita saat ini bergerak ke arah minimal invasive surgery.

Jadi minimal invasive surgery itu adalah operasi dimana kita hanya melakukan insisi atau sayatan di luka yang sangat minimal.

Biasanya kita lakukan di 0,5 cm sampai 1 cm.

Nah yang berkembang adalah laparoscopic appendectomy.

Laparoskopik ini istilahnya operasi dengan melakukan masuk kamera ke dalam rongga perut.

2 dari 3 halaman

Jadinya kita hanya butuh insisi selebar dari kameranya saja 1 sentian dan yang lainnya 0,5 centi.

Nah, itu akan jauh lebih mempunyai efek yang baik bagi pasien.

Yang satu minimal nyerinya, minimal perdarahannya, minimal dari infeksi luka operasi setelah operasinya, dan pasien akan jauh lebih cepat untuk beraktivitas atau mobilisasi setelah pasca operasi.

Jadinya memang kita arahnya ke minimal invasif surgery.

Ada yang satu sayatan, ada yang tiga sayatan.

Tetapi ini bergantung, bergantung kepada keadaan pasien yang kita terima.

Maka nanti seorang dokter atau klinisi akan menilai apakah ini bisa kita lakukan dengan minimal surgery atau tidak bisa.

Karena kemungkinan jikalau memang pasien yang kita terima dengan kesulitan kasus yang sangat tinggi, kemungkinan kita tidak bisa dilakukan dengan minimal surgery, harus dengan operasi terbuka.

Jadi memang syaratnya memang agak harus kita nilai sepenuhnya dulu.”

Saksikan penjelasan lengkap dr. Riskie Aditya, SpB-KBD dalam Healthy Talk Jangan Anggap Remeh Usus Buntu Waspada Sebelum Terlambat dalam tayangan YouTube berikut ini.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Usus Buntudr. Riskie AdityaOperasi Rohidin Mersyah iOS 16 Operasi Bariatrik Ade Yasin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved