TRIBUNHEALTH.COM - Perkembangan anak merupakan hal yang perlu mendapat perhatian dari orang tua.
Perkembangan yang dilalui dengan baik tanpa hambatan, akan menjadi tonggak bagi tahapan perkembangan berikutnya.
Dengan demikian, anak dapat terus tumbuh sesuai apa yang diharapkan.
Lantas, secara umum bagaimana gambaran tahap perkembangan anak?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr. Aisya Fikritama, Sp.A ketika menjadi narasumber Momspiration.
Berikut ini jawaban dr. Aisya Fikritama, Sp.A dalam kutipan langsung:
"Jadi, mulai dari usia 0-6 bulan, itu fase awal kehidupan banget ya. Jadi, mungkin bayinya mulai bisa mengoceh.
Kemudian, 3 bulan dia bisa mengangkat kepalanya, menegakkan kepala, dan ini sudah mulai bisa diajak interaksi nih sama orang tuanya.
Walaupun bayi itu belum bisa bicara, tetapi cara komunikasinya adalah dengan menangis ataupun tertawa. Ada ekspresi seperti itu.
Seharusnya, kalau misalnya secara perkembangan itu baik, bayi itu diajak bercanda, misalnya cilukba, dia akan ketawa terkekeh-kekeh gitu ya.
Jadi, itu yang normal seperti itu.
6 bulan dia bisa duduk. Kemudian, 6-12 bulan itu mulai proses dia duduk, kemudian merangkak, rambatan, berjalan. Dan sudah mulai 1 tahun itu sudah mulai bisa mengatakan 1 kata, misalnya mama, papa, seperti itu.
Baca juga: Mengapa Pemilihan Jurusan Sekolah Sangat Penting untuk Anak? Ini Pertimbangan Psikolog
Dan itu spesifik ya, kalau 1 tahun.
Nanti usia 1-2 tahun, dia sudah belajar merangkai kata-kata ya.
Sudah mulai 2 tahun, sudah mulai 50-70 suku kata. Jadi, sudah bisa 2 kata, misalnya "adik minum", "adik makan", seperti itu.
Dan dia mungkin kalau secara motorik sudah bisa berjalan di 1 tahun, paling lambat 18 bulan.
Kemudian sudah bisa berlari, kemudian dia bisa makan sendiri, dia bisa menggambar, segala macam ya.
Nanti usianya 3-5 tahun, kita katakan toddler ya sampai preschool.
Itu sudah bisa bercerita, sudah bisa merangkai kalimat dengan baik, sudah mulai… biasanya sudah mulai nggak suka diatur.
Dia mulai rebellion, jadi suka cari tahu. Rasa ingin tahunya sangat tinggi.
Baca juga: 6 Siasat Mengatasi Anak yang Susah Makan Sayur, Kenalkan Sejak Dini