TRIBUNHEALTH.COM - Hamil anggur atau disebut juga dengan mola hidatidosa adalah kondisi ketika sel telur dan sperma tidak dibuahi dengan benar, sehingga membentuk tumor jinak di dalam tubuh.
Tumor ini memiliki ukuran kecil seperti kantung berisi air, mirip dengan buah anggur.
Tak hanya itu, tumor tidak dapat mendukung perkembangan embrio, sehingga meningkatkan risiko keguguran.
Ibu hamil penting untuk mengetahui penyebab hamil anggur ini agar dapat melakukan pencegahan.
Baca juga: 5 Cara Efektif Atasi Rambut Rontok pada Ibu Menyusui
Penyebab Hamil Anggur yang Harus Dipahami
Penyebab hamil anggur ini belum diketahui secara pasti.
Tapi, kondisi ini banyak dikaitkan dengan kondisi tidak normal saat proses pembuahan sel telur terjadi.
Berikut ini beberapa penyebab hamil anggur yang jarang disadari oleh para ibu hamil.
Baca juga: 6 Tips Ampuh Atasi Keputihan yang Terjadi Saat Hamil, Perhatikan Hal Ini Mom!
1. Kurang asam folat dan vitamin A
Kekurangan asam folat dan vitamin A selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya hamil anggur.
Folat merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf pada janin.
Kurangnya asupan asam folat selama kehamilan dapat berpengaruh pada kehamilan dan meningkatkan risiko kelainan bawaan saat bayi lahir.
Tak hanya itu, kekurangan vitamin A juga berdampak buruk pada perkembangan janin.
Vitamin A adalah mikronutrien penting yang dibutuhkan dalam proses perkembangan organ dan kerangka janin.
Untuk mencegah hamil anggur, ibu hamil diharuskan untuk mencukupi kebutuhan asam folat dan vitamin A.
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Tips Memilih Skincare yang Aman Digunakan untuk Ibu Hamil, Perhatikan Ingredients
2. Keguguran lebih dari satu kali
Memiliki riwayat keguguran lebih dari satu kali juga dapat meningkatkan risiko hamil anggur.
Keguguran terjadi saat kehamilan berhenti secara spontan sebelum usianya memasuki 20 minggu.
Keguguran yang tidak ditangani dengan tepat, jaringan janin atau plasenta yang masih berada di dalam rahim, dapat memicu terjadinya hamil anggur pada kehamilan berikutnya.