TRIBUNHEALTH.COM - Air ketuban memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Air ketuban adalah cairan pelindung bagi janin yang berada di dalam rahim dan kantung ketuban selama masa kehamilan.
Selain memungkinan janin bergerak bebas di dalam rahim sebelum dilahirkan, air ketuban juga berfungsi untuk menunjang perkembangan organ janin, serta menjaga stabilnya suhu di dalam rahim agar janin merasa nyaman.
Baca juga: Tips Memilih Skincare yang Aman Digunakan untuk Ibu Hamil, Perhatikan Ingredients
Meski begitu, dalam beberapa kasus, ada kalanya ibu hamil mengalami masalah pada cairan ini.
Masalah yang kerap ditemui ibu hamil adalah air ketuban yang berlebih atau air ketuban yang kurang.
Keduanya ini bisa dianggap sebagai air ketuban yang tidak normal, yang sama-sama dapat menimbulkan berbagai macam masalah untuk ibu dan janin.
Tanda-tanda Air Ketuban yang Tidak Normal
Ibu hamil harus memahami tanda-tanda air ketuban yang tidak normal, untuk mencegah dampak buruk yang bisa terjadi pada janinnya.
1. Air ketuban terlalu sedikit
Air ketuban terlalu sedikit disebut juga dengan oligohidramnion, yang rentan terjadi pada trimester akhir kehamilan.
Kondisi dapat terjadi karena beberapa faktor penyebab.
Mulai dari selaput ketuban pecah, masalah pada janin, konsumsi obat-obatan tertentu, kehamilan lewat bulan atau usia kehamilan melebihi 42 minggu, hingga komplikasi kehamilan seperti hipertensi, dehidrasi, preeklamsia, dan diabetes.
Untuk mengetahui volume air ketuban, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG.
Jika ibu hamil mengalami oligohidramnion, mereka akan dianjurkan untuk minum air putih lebih banyak, terlebih bila kondisi ini disertai dengan gejala dehidrasi.
Asam folat untuk ibu hamil dan mendukung perkembangan janin, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 9 Kacang-kacangan yang Bagus Dikonsumsi Ibu Hamil, Bantu Cegah Risiko Cacat Lahir
2. Air ketuban terlelu banyak
Memiliki terlalu banyak air ketuban juga tidak baik untuk ibu hamil dan janinnya.
Kondisi ini disebut juga dengan polihidramnion, yang merupakan salah satu gangguan kehamilan yang bisa dialami oleh ibu hamil.
Penyebab air ketuban terlalu banyak belum diketahui secara pasti, tapi ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi ini.
Mulai dari kelainan bawaan pada janin, diabetes gestasional, kehamilan kembar disertai dengan twin to twin transfusion syndrome, masalah jantung pada bayi, hingga infeksi kehamilan.