Kortisol yang tinggi dapat merusak kesehatan mental.
Kortisol dapat menyebabkan mudah tersinggung, cemas, atau depresi.
Hormon ini memengaruhi aktivitas neurotransmitter di otak, yang menyebabkan peningkatan respons emosional.
Jika Anda merasa kewalahan oleh stresor kecil, itu bisa menjadi tanda bahaya untuk masalah kortisol.
Perubahan suasana hati yang terus-menerus memerlukan pengamatan lebih dekat, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.
4. Sering sekali jatuh sakit
Kadar kortisol yang tinggi dapat mengacaukan sistem kekebalan tubuh.
Meningkatnya kadar kortisol dalam jangka waktu yang lama dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang sering jatuh sakit.
Beberapa orang mungkin juga mengalami luka dan memar yang memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh.
Kadar kortisol yang tinggi secara kronis membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi dan peradangan.
Jadi, kadar kortisol yang tinggi tidak boleh diabaikan.
5. Jerawat dan tanda lainnya
Kadar kortisol yang tinggi juga menyebabkan perubahan pada kulit dan rambut, serta memengaruhi otot.
Jerawat merupakan salah satu tanda umum dari puncak kortisol.
Rambut yang menipis merupakan tanda bahaya lainnya, karena kortisol yang tinggi mengganggu siklus pertumbuhan rambut dengan mendorong folikel ke fase istirahat dan mengalihkan nutrisi dari rambut ke organ vital, yang menyebabkan helaian rambut menjadi rapuh atau rontok.
Kelemahan dan nyeri otot juga merupakan tanda penting dari ketidakseimbangan kortisol.
Hal ini karena kortisol memecah jaringan otot untuk menghasilkan energi, mengurangi kekuatan, dan memperpanjang waktu pemulihan.