5 Tanda Hormon Kortisol Meningkat, Termasuk Berat Badan Naik hingga Mudah Jerawatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi kulit berjerawat akibat hormon kortisol melonjak

TRIBUNHEALTH.COM - Hormon kortisol adalah salah satu hormon yang memiliki peran penting dalam tubuh.

Hormon kortisol memiliki peran dalam mengatur metabolisme hingga respons imun.

Hormon kortisol dikenal juga sebagai 'hormon stres' karena kadarnya akan melonjak ketika seseorang tengah stres, terutama jika terjadi terus-menerus dan dalam jangka panjang.

Perlu dicatat, jika kadar hormon kortisol terus-terusan tinggi, hal ini dapat memiliki dampak buruk.

Peningkatan kortisol ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kecemasan, penambahan berat badan, dan bahkan penyakit jantung. 

Oleh karena itu setiap orang perlu mengenali tandanya, dan segera mengambil tindakan agar kadarnya tetap terkendali.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini tanda-tandanya.

1. Berat badan bertambah

Kenaikan berat badan yang tidak disengaja perlu menjadi perhatian. 

Kenaikan berat badan adalah salah satu gejala peningkatan kortisol yang paling kentara.

Kenaikan berat badan, terutama di sekitar perut, menandakan kortisol tinggi.

Kortisol menyebabkan peningkatan keinginan untuk makan makanan manis atau berlemak. Jika

Anda menambah berat badan tanpa penyebab yang jelas, ketidakseimbangan kortisol bisa menjadi faktornya.

2. Kelelahan kronis

Merasa lelah sepanjang waktu, meskipun tidur cukup, merupakan tanda kadar kortisol tinggi.

Hal ini karena kortisol mengganggu siklus tidur-bangun alami tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk dan kelelahan di siang hari.

Peningkatan kortisol yang berkepanjangan dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan membuat Anda merasa lelah.

 Jika istirahat tidak membuat Anda merasa segar kembali, penting untuk menguji kadar kortisol dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

3. Mudah tersingung

Halaman
12