Mom and Baby

5 Aktivitas yang Bantu Meningkatkan Kekuatan Otot Leher pada Bayi

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi bayi tengkurap, aktivitas yang dapat meningkatkan kekuatan otot leher bayi

Aktivitas lain yang dapat meningkatkan kekuatan otot leher bayi adalah latihan putar kepala. 

Cobalah untuk mengubah posisi kepala si kecil secara teratur agar tidak terlalu lama menghadap ke satu sisi tertentu. 

Ubahlah posisi kepala si kecil secara perlahan sambil memegang dagunya secara halus. 

Memasuki usia 2 bulan, si kecil sudah bisa menggerakkan kepalanya. 

Cobalah memanggil si kecil atau membuat suara dari arah berlawanan agar si kecil menggerakkan kepalanya ke arah suara berasal. 

Latihan ini akan membuat leher si kecil semakin kuat dan tidak kaku. 

Baca juga: 5 Aktivitas Stimulasi untuk Bayi 5 Bulan, Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang

4. Menyusui dengan posisi tengkurap

ilustrasi menyusui bayi dengan posisi tengkurap, aktivitas yang dapat meningkatkan kekuatan otot leher bayi (kompas.com)

Beberapa bayi baru lahir akan menyusu pada payudara ibu dengan posisi tengkurap. 

Namun, ibu dapat meningkatkan intensitas dan frekuensinya secara bertahap. 

Dengan memposisikan bayi tengkurap, ia akan cenderung menegakkan lehernya. 

Menurut The Ohio State University Medical Center, membiarkan si kecil tengkurap beberapa waktu dapat membuat lehernya kuat. 

5. Memijat bayi

ilustrasi memijat bayi, aktivitas yang dapat meningkatkan kekuatan otot leher bayi (freepik)

Memberikan pijatan pada bayi tak hanya membuat tubuhnya rileks, tapi juga bantu meningkatkan kekuatan otot pada lehernya. 

Memijat leher, punggung, dan bokong bayi secara lembut dan hati-hati dapat membantu memperkuat fisiknya dan menstimulasi motoriknya. 

Jika ibu ragu memijat si kecil, cobalah meminta bantuan kepada ahlinya. 

Meningkatkan kekuatan otot bayi adalah hal penting yang harus dilakukan pada masa tumbuh kembang si kecil. 

Namun, pastikan aktivitas ini dilakukan sesuai dengan usia dan perkembangan bayi. 

Bayi yang masih berusia kurang dari dua minggu masih belum mampu menyangga kepalanya sama sekali, karena itu sebaiknya ibu tidak melatih aktivitas ini di usia bayi kurang dari dua minggu. 

Hindari juga membiarkan bayi menegakkan kepala terlalu lama, karena bisa membuat bayi kelelahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di 

Halaman
123