TRIBUNHEALTH.COM - Kolik pada bayi merupakan kondisi ketika bayi menangis hingga berjam-jam dan sulit untuk ditenangkan.
Tangisan pada kolik ini terjadi tanpa adanya penurunan berat badan, demam, atau tanda-tanda bayi sakit lainnya.
Saat bayi mengalami kolik, ia akan menangis terus-menerus dan tangannya akan terlihat mengepal.
Beberapa ciri-ciri yang bisa terjadi saat bayi mengalami kolik adalah ia terlihat menarik lutut ke perut, wajah memerah, serta melengkungkan punggungnya ketika sedang menangis.
Baca juga: 7 Pilihan Finger Food untuk Bayi, Sehat dan Bergizi
Kolik diduga terjadi ketika bayi merasakan rasa tidak nyaman di perutnya.
Beberapa makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui juga bisa menyebabkan bayi mengalami kolik.
Karena itu, sebaiknya ibu menyusui memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar tidak menyebabkan bayi kolik.
Baca juga: 6 Bahan Alami untuk Atasi Batuk Pilek pada Bayi, Mudah Ditemukan di Rumah
Makanan yang Bisa Menyebabkan Bayi Mengalami Kolik
Berikut ini beberapa makanan yang harus dibatasi ibu menyusui, karena dapat meningkatkan risiko kolik pada bayi.
1. Makanan tinggi gluten
Makanan tinggi gluten seperti gandum dan biji-bijian dapat meningkatkan risiko kolik pada bayi.
Jika si kecil sensitif terhadap gluten yang dikonsumsi oleh ibu dan menunjukkan tanda-tanda kolik, sebaiknya hindari makanan seperti gandum, oat, jelai, dan gandum hitam.
Sebaiknya ibu beralih untuk mengonsumsi makanan alternatif bebas gluten untuk mengurangi risiko bayi mengalami kolik.
2. Makanan pedas
Makanan pedas memang terasa nikmat dan meningkatkan selera makan.
Meski begitu, makanan pedas harus dihindari oleh ibu menyusui karena dapat menyebabkan perubahan rasa pada ASI.
Makanan pedas juga bisa mengganggu sistem pencernaan bayi, yang akhirnya meningkatkan risiko terjadi kolik.
Baca juga: 3 Kebiasaan Tidak Disadari yang Dapat Membuat Bayi Susah Makan
3. Makanan siap saji
Makanan siap saji tidak hanya rendah nutrisi, tapi juga buruk untuk kesehatan bayi.
Ini karena makanan siap saji menhandung bahan pengawet yang tidak baik untuk dikonsumsi bayi.