5 Tips Perawatan Kulit Bayi: Terlindungi dari Iritasi hingga Ruam Popok

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi perawatan kulit bayi

TRIBUNHEALTH.COM - Bayi memiliki kulit yang sangat halus dan lembut. 

Masalah kulit yang umum dialami bayi seperti ruam, kulit kering dan iritasi akibat penggunaan produk yang tidak tepat. 

Masalah-masalah ini umumnya berkaitan dengan bahan kimia dan wewangian yang ditemukan dalam pakaian, deterjen dan produk lainnya. 

Oleh karena itu, perawatan kulit bayi harus sangat diperhatikan untuk menghindari berbagai masalah yang berisiko terjadi. 

ilustrasi perawatan kulit bayi (freepik)

Baca juga: 4 Cara Ampuh Mencegah Kelahiran Prematur yang Perlu Diketahui Ibu Hamil dan Calon Ibu

Berikut cara-cara merawat dan melindungi kulit bayi: 

1. Mandi dengan Hati-hati

Kulit bayi sangat sensitif, sehingga perlu menggunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi karena tidak menyebabkan iritasi. 

Gunakan air hangat dan hindari air panas agar tidak menghilangkat minyak alami kulit yang menyebabkn kulit kering. 

2. Melembapkan 

Setelah mandi, lembapkan kulit bayi agar tetap terhidrasi. 

Gunakan pelembap khusus bayi yang lembut dan bebas pewangi serta bahan kimia. 

Pelembap akan mengunci kelembapan, mencegah kulit kering dan menjaga kulit tetap lembut. 

Baca juga: 12 Cara Menstimulasi Kecerdasan Bayi Sejak Dalam Kandungan

3. Ganti Popok 

Ganti popok secara berkala untuk mencegah ruam popok. 

Popok yang basah atau kotor busa mengiritasi kulit, sehingga menyebabkan ruam dan rasa tidak nyaman. 

Gunakan krim ruam popok yang mengandung zinc oxide, yang fungsinya sebagai penghalang kelembapan dan menenangkan kulit dari iritasi. 

ilustrasi perawatan kulit bayi (freepik)

4. Pilih Pakaian yang Lembut 

Kenakan pakaian bayi dengan kain yang lembut dan menyerap keringat seperti katun. 

Katun lembut untuk kulit dan memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga mengurangi risiko iritasi dan kepanasan. 

Hindari penggunaan kain sintesis yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan reaksi alergi pada bayi. 

Halaman
123