TRIBUNHEALTH.COM - Konsumsi gula dalam jumlah besar dapat berdampak buruk dalam jangka panjang.
Sebaliknya, membatasi asupan gula dapat memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.
Kendati demikian, berhenti makan gula dan makanan manis lainnya secara tiba-tiba dapat memunculkan ketidaknyamanan.
Ini karena tubuh belum terbiasa dan masih menginginkan ‘efek dopamin’ saat mengonsumsi gula.
Kendati demikian, jika keinginan ngemil manis ini bisa dikendalikan, tubuh akan sehat dan terbiasa dalam jangka panjang.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini 10 hal yang akan dirasakan saat mulai berhenti mengonsumsi gula.
1. Ingin makan dan minum manis
Dalam beberapa hari pertama, tubuh mungkin sangat menginginkan gula.
Hal ini karena gula mengaktifkan dopamin, zat kimia otak yang memberikan rasa senang.
Karena otak kehilangan sensasi tersebut, maka tubuh begitu ingin gula untuk kembali mendapatkan dopamin.
Tetap terhidrasi dan makan makanan yang kaya serat dan protein dapat membantu mengendalikan keinginan.
2. Mood jelak dan mudah tersinggung
Karena gula dapat meningkatkan suasana hati untuk sementara, menghilangkannya dapat menyebabkan rasa mudah tersinggung, frustrasi, atau suasana hati yang buruk saat kadar dopamin stabil.
Naik turunnya emosi ini biasanya berlangsung singkat dan menghilang dalam waktu satu atau dua minggu, terutama jika diganti dengan makanan yang dapat memperbaiki suasana hati seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran hijau.
Baca juga: Anak Menjalani 6 Bulan Pengobatan TBC dan Sembuh, Perlukah Kontrol Lanjutan? Begini Kata Dokter
3. Sakit kepala dan kelelahan
Saat tubuh Anda melakukan detoksifikasi dari gula, Anda mungkin merasa lelah atau mengalami sakit kepala karena kadar gula darah yang berfluktuasi.
Hal ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan istirahat, minum air, minum teh herbal, dan makan makanan seimbang.
4. Kualitas tidur yang lebih baik
Setelah fase penarikan awal berlalu, banyak orang melaporkan tidur yang lebih nyenyak dan lebih konsisten.
Gula memengaruhi kadar kortisol dan dapat mengganggu siklus tidur, jadi menguranginya memungkinkan ritme alami Anda kembali normal, sehingga menghasilkan malam yang lebih nyenyak.