Usia balita adalah masa di mana anak-anak masih suka mengimitasi apa saja yang dilihatnya dari orang dewasa, terutama orang tuanya.
Si kecil yang sudah mulai bisa berbicara pada usia tersebut, sering kali menirukan gaya dan kata-kata yang sering diucapkan orang tua.
Karena itulah orang tua dianjurkan untuk berhati-hati dalam berkata-kata kepada si kecil.
Sebab, ketika orang tua berbicara kasar, baik itu secara sengaja atau tidak sengaja, ini bisa ditirukan oleh anak di kemudian hari.
Tak hanya itu, menggunakan kekerasan saat menghukum ataupun hanya melampiaskan pada si kecil juga harus dihindari.
Kekerasan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental si kecil.
4. Hindari kata larangan seperti 'berhenti' dan 'jangan'
Menggunakan kata-kata 'berhenti' atau 'jangan' hanya akan menunjukkan perilaku defense dan siap melawan.
Misalnya, ketika ibu bilang kepada anak untuk berhenti menangis, biasanya anak akan semakin memperparah tangisannya.
Alih-alih menggunakan kata 'berhenti', ibu bisa membantu si kecil untuk mengekspresikan perasannya dengan bertanya, 'apa yang membuatmu kesal?'
Begitu juga dengan larangan 'jangan' sebaikanya jangan terlalu sering digunakan.
Penelitian menunjukkan, banyaknya larangan yang diterima anak dapat memengaruhi sikapnya di kemudian hari.
Baca juga: 6 Makanan Terbaik yang Mendukung Perkembangan Otak Anak, Bagus untuk Tumbuh Kembangnya
Tak hanya itu, kata jangan juga membuat anak malas untuk mendengarkan kata-kata ibu.
Saat mendengar kata 'jangan', anak akan langsung menutup telinganya, sehingga instruksi ibu tidak akan pernah mencapai otak anak.
Alih-alih menggunakan kata 'jangan' gunakan kalimat positif untuk memerintah si kecil.
Misalnya daripada berkata "jangan main bola di dalam rumah" lebih baik menggunakan kata "ayo kita bermain di luar rumah".
Baca juga: 6 Rekomendasi Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak, Bantu Menunjang Tumbuh Kembang Anak
5. Jangan terlalu memanjakan anak
Memanjakan anak secara berlebihan bisa menyebabkan si kecil tumbuh menjasi orang yang tidak bisa mandiri di kemudian hari.
Bahkan, ini juga bisa membuat si kecil kesulitan untuk membuat keputusannya sendiri.
Ini akhirnya mengakibatkan si kecil menjadi orang yang harus selalu bergantung pada orang lain.