TRIBUNHEALTH.COM - Melatih kemampuan motorik bayi sangat penting untuk menunjang perkembangannya.
Kemampuan motorik merupakan kemampuan untuk menggerakkan dan menggunakan otot tubuh.
Kemampuan motorik terdiri atas motorik halus dan motorik kasar.
Motorik halus melibatkan penggunaan otot-otot kecil, seperti jari, pergelangan tangan, bibir, serta lidah.
Memegang barang, menulis, serta menggambar merupakan contoh penggunaan motorik halus.
Sementara motorik kasar merupakan penggunaan otot besar seperti tangan, kaki, serta lengan.
Berjalan, berlari, melompat, menangkap, semuanya membutuhkan otot ini.
Stimulasi
Bayi tidak mendapatkan keterampilan motorik sekaligus.
Orang tua perlu memberikan stimulasi bertahap sesuai usianya agar perkembangannnya maksimal.
Melansir Kompas.com, berikut ini cara stimulasi motorik bayi sesuai usia.
0-3 bulan: Berlatih tengkurap
Saat memasuki usia 3 bulan, tulang leher dan punggung bayi mulai menguat sehingga ia bisa mengangkat kepala dan perut selama 10 detik.
Menurut riset dari New Michigan State University, cara terbaik menstimulasi motorik dasar bayi di usia ini adalah dengan tummy time.
Caranya, letakkan bayi dalam posisi tengkurap selama 3-5 menit.
Jika bayi menolak, lakukan selama 1-2 menit saja, lalu tingkatkan durasinya secara bertahap.
Baca juga: Anak yang Mengalami Ruam Popok, Apakah Perlu Tidur Tengkurap Dok?
4-6 bulan: Belajar duduk
Bayi umumnya mulai bisa duduk di usia 4 bulan atau paling lambat 9 bulan.
Latihan duduk sebaiknya tidak dipaksakan sebelum bayi mampu menahan lehernya, memiliki keseimbangan, dan otot tubuh yang cukup kuat.
Jika bayi sudah siap, bantu ia duduk dengan bersandar pada tubuh kita atau menggunakan bantal penyangga.