TRIBUNHEALTH.COM - Baby blues merupakan suatu gangguan kesehatan mental yang dialami oleh wanita pasca melahirkan.
Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan.
Umumnya, gejala baby blues dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari.
Kondisi ini tidak bisa diabaikan begitu saja, dan harus segera mendapatkan penanganan.
Membahas mengenai masalah baby blues, ada pertanyaan yang diajukan pada bidan yang ahli di bidangnya.
Baca juga: Apakah Posyandu Hanya untuk Pemeriksaan Fisik atau Ada Layanan Konseling Tumbuh Kembang?
Pertanyaan:
Bidan May, beberapa ibu pasca melahirkan biasanya ada yang mengalami sindrom baby blues.
Ketika seorang ibu sudah terlihat depresi karena baby blues, apakah posyandu ini bisa memberikan konseling pada ibu tersebut agar bisa pulih dari baby bluesnya?
Mika, Semarang.
Bidan May Azhari, S.Tr. Keb., CAAI, CIMI Menjawab:
Baby blues itu ada tingkatannya dan kita juga tidak bisa langsung menjudge jika seorang ibu pasca melahirkan mengalami baby blues.
Baby blues bisa terjadi karena seorang ibu masih bingung menghadapi anak pertama yang cenderung rewel, tidak ada dukungan moral dari suami, dan jauh dari keluarga.
Tidak adanya dukungan, itu lah yang biasanya menyebabkan ibu-ibu baru mengalami overthinking, ASI tidak keluar, dan bayi menangis terus.
Baca juga: Seberapa Sering Baiknya Balita Dilakukan Pemeriksaan ke Posyandu? Bidan May Beri Penjelasan
Kurangnya pengetahuan dari ibu tersebut, membuat baby blues menjadi-jadi.
Hormon yang berubah-ubah, ditambah dengan faktor yang telah disebutkan di atas, itu memperkuat baby blues tersebut.
Dengan cara si ibu datang ke posyandu, selain memantau tumbuh kembang anak, ibu bisa sharing dengan kader setempat, bidan, atau pun dokter yang ada di wilayah tersebut.
Susu formula untuk mendukung tumbuh kembang anak, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: 5 Cara Atasi Stres pada Orang Tua yang Memiliki Toddler, Quality Time Bisa jadi Pilihan
Ini juga bisa mengurangi hal-hal negatif yang dialami oleh ibu yang baby blues.
Overthinking berkurang, permasalahan tuntas, jadi sangat amat berpengaruh pada sang ibu.
Agar sang ibu tidak mengalami baby blues, ibu harus memiliki lingkungan yang mendukungnya.