Apa Penyebab Terjadinya Double Chin? dr. Tiffany Saqfilia Prameswari Beri Penjelasan

Penulis: Ira Aulia
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang memiliki double chin

TRIBUNHEALTH.COM - Double chin merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan penumpukkan lemak yang terjadi di bawah dagu. 

Kondisi ini dapat terjadi oleh siapapun baik wanita maupun pria.

Terjadinya double chin pastinya membuat orang merasa tidak percaya diri, karena menganggu estetika wajah.

Lalu apa penyebab terjadinya double chin tersebut ?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab terjadinya double chin, kita bisa bertanya langsung dengan dokter estetika dr. Tiffany Saqfilia Prameswari. 

Baca juga: Dokter, Adakah Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Sesudah Tarik Benang di Bagian Double Chin?

Ilustrasi double chin yang bisa diatasi dengan perawatan kecantikan (cewekbanget.grid.id)

Pertanyaan :

"Sebenarnya apa penyebab double chin dokter?"

Salsa, Surabaya

dr. Tiffany Saqfilia Prameswari, menjawab :

"Sebenarnya faktor penyebab terbentukmya double chin itu banyak, faktor genetik bisa menjadi penyebab double chin"

Pembentukan dan resiko double chin bisa saja karena faktor genetik yang memainkan peran untuk terbentuknya double chin tersebut.

"Kemudian yang banyak terjadi karena kelebihan berat badan"

Akumulasi lemak berlebih di area wajah dan leher dapat menyebabkan terbentuknya double chin, jika penurunan berat badan secara keseluruhan dapat membantu mengurangi kondisi ini.

Baca juga: Perawatan Double Chin Ini Namanya Apa Ya Dok?

"Kemudian ada faktor penuaan atau aging"

Dengan seiring bertambahnya usia, elastisitas kulit berkurang dan otot-otot di sekitar leher serta dagu melemah, sehingga dapat menyebabkan munculnya double chin.

"Kurangnya otot dan aktivitas fisik juga bisa, dan membuat otot area leher serta dagu menjadi melemah sehingga meningkatkan resiko pembentukan double chin"

dr. Tiffany juga menambahkan bahwa faktor lain yang dapat menyebabkan double chin meliputi postur tubuh yang buruk, kebiasaan merokok, serta tekanan tinggi di area dagu dan leher.

(Tribunhealth.com)