TRIBUNHEALTH.COM - Ternyata banyak orang di sekitar kita yang mengalami anemia.
Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin dalam tubuh rendah.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan vitamin, mineral, dan zat besi.
Remaja juga merupakan kelompok yang sering mengalami anemia.
Maka dari itu, penting sekali untuk memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi.
Rupanya bayi bisa juga kekurangan darah atau anemia.
Untuk bayi yang mengalami anemia, bagaimana cara mengatasinya?
Baca juga: Minum Matcha saat Hamil, Bermanfaat atau Membahayakan? Cari Tau di Sini Moms!
Dokter umum, dr. Maria Dorothea Irene menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai cara mengatasi anemia pada bayi.
Tak hanya remaja dan orang dewasa saja, ternyata bayi juga bisa mengalami anemia.
Pentingnya orangtua mengetahui cara mengatasi anemia pada bayi.
dr. Irene mengatakan jika bayi yang berusia di bawah 6 bulan masih full ASI.
Kadang, bayi yang mengalami anemia bisa disebabkan karena tidak full ASI.
"Pada bayi ya, kalau bayi usia masih kurang 6 bulan kan masih full ASI. Kadang pada bayi kondisi anemia bisa karena gak full ASI," kata dr. Irene.
Ia menambahkan, bayi tidak full ASI bisa disebabkan karena susu formula yang dikonsumsi tidak menggunakan susu sapi, melainkan susu soya.
Baca juga: 6 Penyebab Kebotakan Pria di Usia 20-an, Intip Solusinya
Kata dr. Irene, kandungan zat besi pada susu soya tidak sebanyak susu sapi, apalagi ASI.
Makanya, banyak bayi yang mengalami anemia.
"Bisa karena gak full ASI atau susu formulanya gak pakai susu sapi tapi susu soya."
"Susu soya itu kandungan zat besinya gak sebanyak susu sapi, apalagi ASI. Makanya, banyak bayi-bayi itu anemia," lanjutnya.
dr. Irene menegaskan bahwa asupan yang paling bagus untuk bayi adalah ASI.
Bayi harus full ASI sebagai upaya terhindar dari anemia, apabila tidak ada kelainan bawaan.
"Sebenarnya asupannya, paling bagus ASI itu saja."
"Jadi di full in ASI nya, mudah-mudahan kondisi anemia itu terhindari kalau gak ada kelainan bawaan," tuturnya.
Perbedaan Anemia pada Bayi, Remaja dan Orang Dewasa
Baca juga: 6 Cara Cerdas Menjaga Asupan Nutrisi Anak saat Puasa
Namun, banyak yang ingin tau perbedaan anemia pada remaja, bayi dan orang dewasa.
dr. Irene menuturkan bahwa perbedaan anemia berdasarkan dari penyebab dan kriteria anemia itu sendiri.
Penyebabnya macam-macam. Misalkan pada bayi yakni akibat kelainan bawaan, ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak.
Anemia bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui.
"Kalau perbedaan itu lebih ke penyebab dan kriteria anemia," ujar dr. Irene.
"Kalau penyebab, mungkin bermacam-maca. Misalkan bayi itu bisa karena mungkin dari kelainan bawaan atau mungkin ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak, ini bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui. Biasanya anaknya itu kuning selain anemia."
Baca juga: Atasi Baby Blues dengan Mudah! 7 Cara Efektif agar Ibu Menyusui Tetap Bahagia
Anemia pada bayi kata dr. Irena bisa karena bayi tersebut tidak mampu memproduksi sel darah merah.
"Kemudian juga bisa karena bayi itu tidak bisa memproduksi sel darah merah," sambungnya.
Kata dr. Irena,pada balita, mungkin hal ini karena anak mulai pilih-pilih makan atau sering jajan, sehingga kurang nutrisi dan terjadi anemia.
"Kalau misalkan pada balita, agak naik dikit, itu biasanya udah mulai ada drama balita sulit makan, pilih-pilih makan, atau mungkin sering jajan."
" Atau malah kebanyakan maunya memang susu tapi gak mau makanan seperti makanan padat lainnya, makanan kaya gizi. Maka dari itu terjadi kurang nutrisi dan terjadi anemia." tandasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum RS Brayat Minulya, Surakarta.
Cek berita dan artikel kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)
Baca tanpa iklan