"Sebenarnya asupannya, paling bagus ASI itu saja."
"Jadi di full in ASI nya, mudah-mudahan kondisi anemia itu terhindari kalau gak ada kelainan bawaan," tuturnya.
Perbedaan Anemia pada Bayi, Remaja dan Orang Dewasa
Baca juga: 6 Cara Cerdas Menjaga Asupan Nutrisi Anak saat Puasa
Namun, banyak yang ingin tau perbedaan anemia pada remaja, bayi dan orang dewasa.
dr. Irene menuturkan bahwa perbedaan anemia berdasarkan dari penyebab dan kriteria anemia itu sendiri.
Penyebabnya macam-macam. Misalkan pada bayi yakni akibat kelainan bawaan, ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak.
Anemia bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui.
"Kalau perbedaan itu lebih ke penyebab dan kriteria anemia," ujar dr. Irene.
"Kalau penyebab, mungkin bermacam-maca. Misalkan bayi itu bisa karena mungkin dari kelainan bawaan atau mungkin ketidakcocokan golongan darah ibu dan anak, ini bisa terjadi dari masa kehamilan sampai masa menyusui. Biasanya anaknya itu kuning selain anemia."
Baca juga: Atasi Baby Blues dengan Mudah! 7 Cara Efektif agar Ibu Menyusui Tetap Bahagia
Anemia pada bayi kata dr. Irena bisa karena bayi tersebut tidak mampu memproduksi sel darah merah.
"Kemudian juga bisa karena bayi itu tidak bisa memproduksi sel darah merah," sambungnya.
Kata dr. Irena,pada balita, mungkin hal ini karena anak mulai pilih-pilih makan atau sering jajan, sehingga kurang nutrisi dan terjadi anemia.
"Kalau misalkan pada balita, agak naik dikit, itu biasanya udah mulai ada drama balita sulit makan, pilih-pilih makan, atau mungkin sering jajan."
" Atau malah kebanyakan maunya memang susu tapi gak mau makanan seperti makanan padat lainnya, makanan kaya gizi. Maka dari itu terjadi kurang nutrisi dan terjadi anemia." tandasnya
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Dorothea Irene. Seorang dokter umum RS Brayat Minulya, Surakarta.
Cek berita dan artikel kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)
Baca tanpa iklan