Kondisi seperti gagal jantung, masalah ginjal, atau fluktuasi hormonal dapat menyebabkan tubuh menahan kelebihan cairan, yang menyebabkan kenaikan berat badan yang sementara tetapi nyata.
Baca juga: Psikolog Indra Kusumawati Jelaskan Penyebab Ngidam Pada Ibu Hamil
7. Masalah kesehatan usus
Ketidakseimbangan mikrobiota usus, seperti disbiosis, dapat memengaruhi pencernaan, penyerapan nutrisi, dan penyimpanan lemak.
Usus yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan dan penambahan berat badan.
8. Resistensi insulin
Ketika sel-sel menjadi kurang responsif terhadap insulin, glukosa tidak digunakan secara efektif sebagai energi dan disimpan sebagai lemak.
Kondisi ini sering kali mendahului diabetes tipe 2 dan dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama di sekitar perut.
9. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Kurangnya aktivitas fisik, ditambah dengan duduk dalam waktu lama atau tidak beraktivitas, mengurangi jumlah kalori yang dibakar setiap hari, sehingga mempercepat penyimpanan lemak dan penambahan berat badan.
10. Kondisi medis yang mendasarinya
Kondisi kronis seperti sindrom Cushing yang sering ditandai dengan produksi kortisol berlebih atau depresi, yang dapat mengubah nafsu makan dan tingkat aktivitas dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terduga.
Mengetahui penyebab-penyebab ini memberdayakan individu untuk mengidentifikasi kemungkinan pemicu dan mengambil tindakan yang tepat, baik melalui konsultasi medis, perubahan gaya hidup, atau mengatasi masalah kesehatan mental, guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
(TribunHealth.com)