TRIBUNHEALTH.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah medis yang umum ditemui selama masa kehamilan.
Hipertensi dalam kehamilan ini merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah ibu hamil berada di atas angka 140/90 mmHg.
Diperkirakan sekitar 8-10 ibu hamil di seluruh dunia mengalami hipertensi selama masa kehamilan.
Kondisi ini biasanya muncul saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, tetapi juga bisa muncul lebih awal.
Baca juga: Mengenal Hipertensi Gestasional yang Terjadi pada Ibu Hamil, Berikut Faktor Risikonya
Dilansir dari YouTube Tribun Heath, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dari RS Nirmala Suri, dr. Bambang Ekowiyono, Sp. OG menjelaskan tentang hipertensi yang terjadi selama masa kehamilan.
Berikut ini tiga jenis hipertensi yang bisa dialami oleh ibu hamil semasa kehamilannya.
1. Hipertensi gestasional
Hipertensi gestasional adalah peningkatkan tekanan darah yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.
Menurut dr. Bambang, biasanya sebelum kehamilan terjadi, ibu hamil memiliki tensi yang normal.
Kemudian setelah memasuki usia kehamilan 20 minggu baru terjadi peningkatkan tensi, tapi tidak disertai dengan gejala lain.
"Jadi memang tensinya naik pada kehamilan 20 minggu, kemudian setelah persalinan atau melahirkan kembali normal seperti semula," jelas dr. Bambang.
Baca juga: Kontrol Kehamilan Secara Rutin Bisa Cegah Kelahiran Prematur, Dokter Obstetri & Ginekologi Jelaskan
2. Hipertensi kronis
Hipertensi kronis adalah suatu tekanan darah tinggi yang memang sudah terjadi sebelum masa kehamilan atau sebelum usia kehamilan memasuki 20 minggu.
"Awalnya sebelum hamil, ibu tersebut sudah memiliki tensi yang tinggi, kemudian berlanjut sampai dengan persalinan tensi tetap tinggi," terang dr. Bambang.
3. Preeklamsia
Preeklamsia adalah tekanan darah yang meningkat pada kehamilan lebih dari 20 minggu disertai dengan suatu gejala preeklamsia, seperti adanya protein urea, bengkak, adanya fungsi hati yang meningkat, atau adanya fungsi ginjal yang meningkat.
dr. Bambang imbau para ibu hamil untuk melakukan pemantauan tensi, mulai dari trimester pertama, kedua, hingga ketiga.
"Kehamilan 20 minggu menjadi acuan terjadinya hipertensi, apakah itu hipertensi gestasional atau hipertensi preeklamsia," ungkap dr. Bambang.
Preeklamsia ini dibagi menjadi dua, yaitu preeklamsia ringan dan berat.
Baca juga: Manfaat Makan Pisang untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Dapat Meredakan Mual dan Muntah
"Ibu hamil dengan preeklamsia akan bermanifestasi klinis mulai dari ringan, sedang, hingga berat," jelas dr. Bambang.