Mom and Baby

Musim Hujan Belum Usai, Moms Perhatikan Gejala Awal Demam Berdarah yang Mengancam Anak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ILUSTRASI - Anak mengalami demam berdarah akibat gigitan nyamuk

TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue.

Virus dengue menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk jenis ini sangat mudah ditemui di daerah tropis seperti Indonesia.

Inilah alasan mengapa kasus DBD di tanah air masih terbilang tinggi, terlebih lagi saat masuk musim hujan.

Pada musim hujan, nyamuk lebih mudah berkembang biak karena banyak genangan air.

Akibatnya, angka kejadian DBD kerap meningkat saat musim hujan seperti sekarang.

Oleh karena itu, Moms perlu waspada gejala demam berdarah, mengingat penyakit ini bisa mengancam nyawa anak.

Melansir Mayo Clinic, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue.

Baca juga: Ibu-ibu Wajib Tahu, Ini Alasan Bayam Termasuk Sayur Menyehatkan dan Layak Jadi Menu Keluarga Harian

ilustrasi nyamuk penyebab demam berdarah (tribunnews.com)

Gejala awal infeksi dengue

Jika gejalanya muncul, gejala tersebut mungkin disalahartikan sebagai penyakit lain.

Misalnya, orang cenderung salah menganggap gejalanya sebagai gejala flu atau demam biasa.

Gejala biasanya mulai muncul empat hingga 10 hari setelah buah hati digigit nyamuk yang terinfeksi.

Demam berdarah menyebabkan demam tinggi (40 derajat celcius) dan salah satu tanda dan gejala berikut:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang atau sendi
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit di belakang mata
  • Kelenjar bengkak
  • Ruam.

Baca juga: Berbagai Nutrisi Penting yang Ada pada Buah Mangga, Tinggi Vitamin C

ilustrasi anak yang mengalami demma berdarah (health.kompas.com)

Demam berdarah dengue (DBD)

Kebanyakan orang pulih dari infeksi dengue dalam waktu seminggu atau lebih. 

Dalam beberapa kasus, gejala memburuk dan dapat mengancam jiwa. 

Ini disebut demam berdarah dengue berat atau sindrom syok dengue.

Demam berdarah parah terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor. 

Jumlah sel pembentuk bekuan darah (trombosit) dalam aliran darah menurun. 

Hal ini dapat menyebabkan syok, pendarahan dalam, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Baca juga: Berat Badan Kurang Saat Hamil Berisiko Kelahiran Prematur, Begini Cara Tambah Berat Badan Ibu Hamil

Halaman
12