TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya perasaan cemas atau gundah adalah hal yang normal.
Tentunya setiap orang pernah merasa cemas ketika menghadapi sesuatu.
Namun, beberapa orang mengalami gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan ditandai dengan rasa cemas berlebih atau sering mengalami cemas.
Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ini bisa merasakan cermas seharian.
Jika sudah mengalami hal tersebut, tentunya tidak bisa disepelekan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gangguan cemas, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi.
Baca juga: 5 Trik Diet Sehat untuk Penderita Diabetes: Kendalikan Gula Darah dengan Mudah
Pertanyaan:
Banyak meme yang bersliweran di media sosial kayak 'Besok hari senin nih'. Apakah ketakutan akan hari senin ini juga termasuk psikosomatis pak Adib?
Agus, di Majalengka
Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab:
Tergantung. Kalau orang sabtu minggu harus istirahat, terus suruh bekerja gitu ya. Kayaknya berat gitu bawaannya.
Tapi sepanjang pekerjaannya itu produktif dan dia bisa mengatasi masalah-masalah pekerjaan, itu saya sebut dengan kecemasan yang ringan.
Akan menjadi berat kalau takut menghadapi hari senin, tapi kok leher terasa tegang, punggung terasa tegang, deg-degannya terlalu kencang, pusing juga, atau salah satu dari itu, dada sesak, perut sakit atau lehernya tegang, atau tangan gemetar. Jadi salah satu aja, itu udah gejala. Ya segera datang ke psikolog.
Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi
Baca juga: Kontrol Gula Darah dengan Mudah: 7 Manfaat Air Rendaman Chia Seed untuk Kesehatan
Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
(TribunHealth.com/PP)