7 Efek Jangka Panjang Konsumsi Gula Berlebihan, Selain Diabetes Juga Sebabkan Penyakit Berikut

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi diet gula

TRIBUNHEALTH.COM - Makan minuman serta makanan manis sesekali tidak akan bermasalah.

Namun mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan secara berlebihan dapat menimbulkan banyak efek samping yang dapat berdampak serius pada kesehatan seseorang.

Konsumsi gula dikaitkan dengan beragam risiko seperti obesitas, kerusakan gigi, serta risiko diabetes.

Melansir Times of India, berikut ini penjelasannya.

ilustrasi seseorang yang mengalami berat badan berlebih (parapuan.co)

Penambahan berat badan dan obesitas

Gula tambahan menyediakan kalori tanpa nutrisi penting, yang dapat menyulitkan untuk mempertahankan kebiasaan makan yang sehat.

Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menurunkan kolesterol HDL (kolesterol "baik") dan meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol "jahat").

Hal yang sama menyebabkan tubuh menyimpan kelebihan kalori sebagai trigliserida. Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor risiko serius untuk penyakit jantung.

Kerusakan gigi

Gula merupakan sumber makanan utama bagi bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, dan infeksi yang lebih serius.

Terlalu banyak mengonsumsi permen, cokelat susu, dan milkshake dapat menyebabkan masalah gigi yang serius.

Baca juga: 5 Risiko Tidur Berlebihan atau Terlalu Banyak Tidur, Obesitas hingga Diabetes

Penyakit jantung

Gula tambahan dapat menyebabkan penyakit jantung.

Ketika seseorang makan atau minum terlalu banyak gula, kadar gula darahnya meningkat.

Hal ini menyebabkan tubuh melepaskan insulin, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak pembuluh darah dan saraf di jantung seseorang. 

Kelebihan insulin dalam aliran darah dapat menyebabkan dinding arteri meradang, menebal, dan kaku.

Hal ini dapat membuat jantung stres dan merusaknya seiring waktu.

Mengurangi konsumsi gula dapat membantu menurunkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama lainnya untuk penyakit jantung.

ilustrasi seseorang yang mengalami kadar gula darah rendah (bobo.grid.id)

Diabetes tipe 2

Halaman
12