Tak Perlu Khawatir, dr. Arieffah Sebut Biduran Tidak Menular

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami biduran

Bisa juga biduran terjadi setelah bepergian ke tampat dengan panas yang ekstrem, berbeda dengan tempat tinggal harian. 

"Contoh, urtikaria yang terjadi ketika seseorang terkena suhu dingin. Misalnya bepergian ke daerah yang mungkin di gunung yang dingin. Jadi, berbeda sekali dari lingkungan harian tempat beliau-beliau ini bekerja," lanjutnya. 

ilustrasi seseorang yang mengalami biduran (health.grid.id)

Baca juga: Menurut dr. Theressia, Perawatan Skin Booster Bisa Meningkatkan Kecantikan Seseorang Dok?

"Atau terjadi sebaliknya, setelah bepergian ke tempat yang mungkin panasnya ekstrim, berbeda dengan harian tempat hidup dan tinggal." 

Lanjut, kata dr. Arieffah urtikaria bisa terjadi akibat tertekan benda-benda tertentu. 

Misalnya saja seperti sapu, karet celana maupun jam tangan. 

"Atau urtikaria yang terjadi akibat tertekan benda-benda tertentu. Misalnya sapu atau karet celana, atau jam tangan itu juga ada. Itu urtikaria yang terjadi akibat tekanan," sambungnya. 

Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arieffah menambahkan, urtikaria bisa saja terjadi apda pasien yang mengeluh biduran usai terpapar sinar matahari. 

Mungkin intensitasnya tinggi dan dalam jangka waktu lama, sehingga mulai timbul merah-merah pada area yang terpapar seperti wajah dan lengan yang tidak tertutup baju. 

Baca juga: Inner Child yang Terluka Bisa Mempengaruhi Kecemasan saat Dewasa Ya Pak Adib?

"Lalu, urtikaria yang mungkin terjadi lagi biasanya ada juga pasien yang mengeluh terjadi urtikaria akibat terpapar sinar matahari. Jadi mungkin intensitasnya tinggi dalam jangka waktu yang lama, mulai timbul merah-merah di daerah yang terpapar. Mungkin wajah dan lengan yang tidak tertutup baju." pungkas dr. Arieffah. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. 

(TribunHealth.com/PP)