5 Manfaat Intermittent Fasting untuk Penderita Diabetes, Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi intermiten fasting

TRIBUNHEALTH.COM - Intermittent fasting atau diet puasa merupakan pola diet yang membagi periode makan dan periode puasa.

Artinya, orang haya akan makan pada kurun waktu tertentu dan berpuasa pada sisa waktunya.

Secara prinsip, intermittent fasting sama dengan puasa keagamaan yang biasa dilakukan Muslim.

Hanya saja pada intermittent fasting tetap diperbolehkan minum pada periode puasa.

Intermittent fasting dianggap bermanfaat untuk kesehatan, termasuk pada penderita diabetes.

Situs kesehatan Health Benefits Times melansir, intermittent fasting dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar gula darah, serta memperbaiki keseimbangan hormon.

Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Ilustrasi suntik insulin pada pengidap diabetes atau kencing manis (pixabay.com)

Intermittent fasting secara signifikan meningkatkan sensitivitas insulin dengan mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan metabolisme glukosa.

Intermittent fasting memodulasi jalur utama dalam pensinyalan insulin, seperti aktivasi AMP-activated protein kinase, yang meningkatkan respons seluler terhadap insulin

Intermittent fasting juga mengurangi lemak visceral, kontributor utama resistensi insulin, yang selanjutnya meningkatkan hasil metabolisme.

Selain itu, intermittent fasting mengatur penanda inflamasi yang mengganggu kerja insulin.

Baca juga: 8 Manfaat Minum Air Lemon, Rendah Kalori dan Bisa Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa

Intermittent fasting secara efektif menurunkan kadar glukosa darah puasa dengan meningkatkan metabolisme glukosa dan menurunkan resistensi insulin.

Studi menunjukkan bahwa IF mendorong perubahan metabolisme, memanfaatkan lemak sebagai sumber energi utama dan mengurangi ketergantungan glukosa.

Proses ini meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar glukosa puasa dari waktu ke waktu.

Selain itu, pengaruh IF pada penurunan berat badan dan pengurangan lemak visceral berkontribusi pada kontrol glikemik yang lebih baik.

Perubahan hormonal selama puasa juga meningkatkan penggunaan glukosa dan mengurangi variabilitas gula darah.

Mengatur Keseimbangan Hormon

ilustrasi intermittent fasting (lifestyle.kompas.kom)

Intermittent fasting (IF) memiliki efek mendalam pada keseimbangan hormon, khususnya dengan memodulasi kadar insulin, hormon pertumbuhan, dan leptin.

Penelitian menyoroti bahwa puasa meningkatkan sekresi hormon pertumbuhan, yang membantu metabolisme lemak dan pemeliharaan otot.

Halaman
12