Fotofobia dapat disebabkan oleh migrain, sindrom mata kering, atau abrasi kornea.
Gangguan neurologis seperti meningitis atau cedera otak traumatis juga dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas.
4. Kesulitan melihat di malam hari (Nyctalopia)
Nyctalopia, atau rabun senja, adalah kesulitan melihat dengan jelas dalam kondisi cahaya redup.
Ini bukanlah penyakit, melainkan gejala masalah mendasar yang memengaruhi retina atau saraf optik.
Orang dengan nyctalopia sering kali kesulitan untuk bernavigasi di lingkungan yang remang-remang, terutama saat mengemudi di malam hari.
Penyebab umum termasuk kekurangan vitamin A, retinitis pigmentosa, dan katarak.
Obat-obatan diabetes dan glaukoma juga dapat mengganggu penglihatan malam.
Baca juga: 6 Langkah Melakukan Detoks Digital agar Tak Berlebihan Pakai Gadget, Penting untuk Kesehatan Mental
5. Sakit Mata Berkepanjangan
Detidaknyamanan yang berkepanjangan atau berulang di dalam atau di sekitar mata, yang sering kali mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Nyeri ini dapat disertai dengan gejala seperti mata merah, penglihatan kabur, atau kepekaan terhadap cahaya.
Penyebab umum meliputi sindrom mata kering, abrasi kornea, dan ketegangan mata.
Kondisi yang lebih serius seperti glaukoma, uveitis, atau neuritis optik juga dapat menyebabkan nyeri berkepanjangan.
(TribunHealth.com)