Jenis-jenis Program Hamil yang Wajib Diketahui, Obgyn Sampaikan Ini

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi pasangan suami istri yang melakukan program hamil

TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki buah hati adalah keinginan semua pasangan suami istri. 

Namun, beberapa pasangan suami istri ada pula yang sulit mendapatkan momongan meskipun sudah lama menikah. 

Tentunya hal tersebut membuat pasangan suami istri berusaha untuk mendapatkan momongan dengan cara melakukan program hamil. 

Katanya, ada program-progam hamil. 

Sebenarnya, apa saja jenis-jenis program hamil itu? 

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai jenis-jenis program hamil. 

Rupanya ada jenis-jenis program hamil. 

dr. Maria Ratna menyampaikan jika program hamil ini tergantung dari pasangan tersebut. 

ilustrasi progam kehamilan (kompas.com)

Baca juga: 7 Buah Terbaik yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes: Turunkan Gula Darah Secara Alami

Dokter akan menilai usia pasangan, lama pernikahan pasangan dan kondisi-kondisi tertentu yang harus diperhatikan.

"Kalau program hamil, itu sangat tergantung dari pasangan tersebut," kata dr. Maria Ratna.

"Kita akan menilai usia pasangan berapa, sudah menikah berapa lama, terus ada kondisi-kondisi tertentu yang harus kita perhatikan juga," 

Jika pasangan usia muda dan baru menikah enam bulan, belum sampai satu tahun, kata dr. Maria akan diarahkan untuk menghitung masa subur, memberikan suplemen seperti asam folat, dll. 

"Nah, kalau misalnya pasangannya usia muda, baru menikah juga 6 bulan belum sampai satu tahun, kita akan arahkan, kita akan bantu untuk menghitung masa suburnya, memberikan suplemen-suplemen asam folat dan lain sebagainya," lanjutnya. 

Selanjutnya, bisa saja dokter akan membantu untuk melakukan cek sperma analisis. 

Baca juga: 6 Minuman Herbal Pemberantas Diabetes Tanpa Efek Samping

Kata dr. Maria Ratna, nantinya dokter akan mengarahkan jadwal berhubungan seksual dengan memperhatika masa suburnya, bagi psangan muda dan menikah kurang dari satu tahun. 

"Kemudian, mungkin bisa saja kita akan bantu untuk cek sperma analisis. Itu yang paling simple nya," 

"Jadi, mungkin kita arahkan kapan-kapan jadwal hubungan seksual. Kita kasih advice dengan memperhatikan masa suburnya. Itu kalau usia pasangannya masih muda dan menikah kurang dari setahun," sambungnya. 

Lanjut, bagi pasangan yang sudah menikah satu tahun lebih dan belum hamil, maka akan dilakukan cek kondisi sperma dan kandungan. 

Kata dr. Maria, pasangan tersebut juga akan diberikan alternatif, misalnya dengan induksi ovulasi. 

Terdapat beberapa treatment induksi ovulasi untuk membesarkan sel telur. 

Halaman
12