TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai ketika musim hujan seperti sekarang ini.
Saat musim hujan, genangan air menjadi lebih banyak.
Ini menjadi media perkembangbiakan nyamuk sehingga nyamuk menjadi lebih masif.
Akibatnya kasus demam berdarah pun banyak meningkat saat memasuki musim hujan.
Apa lagi daerah tropis seperti Indonesia memang termasuk salah satu daerah yang menjadi perkembangan nyamuk pembawa virus dengue.
Dilansir TribunHealth.com dari Mayo Clinic, berikut ini fakta-faktanya.
Penularan demam berdarah
Demam berdarah sendiri memang ditularkan melalui virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Ketika seekor nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam tubuh nyamuk.
Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus tersebut masuk ke aliran darah orang tersebut dan menyebabkan infeksi.
Kendati demikian, virus ini tidak bisa menular melalui kontak langsung manusia ke manusia.
Baca juga: Tak Hanya Jus Jambu, 8 Jus Ini Dapat Meningkatkan Trombosit pada Penderita Demam Berdarah
Vaksinasi
Vaksin demam berdarah tersedia untuk orang berusia 6 hingga 60 tahun.
Vaksin ini diperuntukkan bagi orang yang tinggal di tempat yang banyak terdapat virus penyebab demam berdarah, dan yang sudah pernah menderita demam berdarah setidaknya satu kali.
Mencegah gigitan nyamuk
Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa vaksin bukanlah alat yang efektif untuk mengurangi demam berdarah di daerah-daerah yang banyak terdapat penyakit tersebut.
Mencegah gigitan nyamuk dan mengendalikan populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Jika Anda tinggal atau bepergian ke daerah di mana demam berdarah sering terjadi, tips berikut dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk:
1. Tinggallah di rumah ber-AC atau berpendingin udara
Nyamuk pembawa virus dengue paling aktif dari pagi hingga sore, tetapi mereka juga dapat menggigit di malam hari.