Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM - Banyak produk perawatan kulit yang menjanjikan hasil instan dan beredar di pasaran.
Biasanya produk terserbut adalah produk krim pemutih.
Penggunaan produk pemutih wajah, apalagi yang tidak berlisensi BPOM atau krim abal-abal, memiliki berbagai efek samping.
Karena itu, pentingnya untuk memahami dampak jangka panjang penggunaan krim pemutih yang mengandung bahan berbahaya.
Berbicara mengenai krim pemutih, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.
Baca juga: 3 Alasan Tidak Boleh Skip Sunscreen, Termasuk Cegah Penuaan Dini pada Kulit
Pertanyaan:
Dokter, krim pemutih ini kan sudah marak dan sudah diperjualbelikan secara bebas.
Banyak orang yang memilih krim pemutih untuk mendapatkan kulit putih secara instan.
Lantas, apa yang membuat krim pemutih ini menjadi cukup populer di masyarakat meskipun risikonya cukup besar?
Nita, Karanganyar.
Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK menjawab:
Krim pemutih menjadi populer itu karena perbuatan kita sendiri.
Jadi paradigma yang beredar di masyarakat adalah kulit yang sehat ialah kulit yang putih.
Kalau kulit yang agak gelap, itu dikatakan tampak kusam dan kurang sehat, kurang lebih seperti itu.
Awal-awalnya adalah seperti itu.
Baca juga: 10 Makanan yang Dapat Membuat Anda Mengalami Penuaan Lebih Cepat, Kurangi dari Sekarang
Kemudian, tentang sosmed dan layanana televisi menyebutkan jika kulit putih tampak lebih cantik dan lebih menarik.
Jadi orang-orang pun berlomba-lomba untuk meningkatkan rasa percaya dirinya dengan memutihkan kulit.
Mungkin juga, merasa lebih percaya diri untuk mendapatkan jodoh atau menarik lawan jenis, atau mendapatkan kesempatan dalam berkarir dalam pekerjaan.
Beberapa hal tersebut adalah hal-hal yang bisa membuat krim pemutih menjadi sangat laku di pasaran.
Profil Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK