Minum Asam Folat, Vitamin E dan Susu Persiapan Kemailan, Apakah Bisa Cepat Hamil?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi ibu hamil yang konsumsi susu

Tentunya dari awal pasangan sudah berkomitmen ingin membina rumah tangga yang sehat, memiliki keturunan yang sehat, sehingga harus dimulai dari sebelum menikah. 

Baca juga: 5 Tips Atasi Bau Tak Sedap pada Vagina, Wanita Perlu Tau!

"Jadi, kedua pasangan ini sudah mengenali kondisi fisik masing-masing pasangannya. Ada problem apa, kita fix," lanjutnya. 

"Bukan untuk membatalkan pernikahan ya premarital check up. Jadi dari awal sudah komitmen dulu bahwa kita kepingin membina rumah tangga yang sehat, mempunyai anak-anak yang sehat, keturunan yang sehat. Jadi harus dimulai dari sebelum menikah," 

Dengan premarital check up, tentunya sudah diketahui adanya gangguan di darah ataupun penyakit-penyakit tertentu yang busa dikoreksi. 

Jika sudah melakukan premarital check up enam bulan sebelum menikah, kata dr. Maria Ratna yang paling penting adalah fisik pengantin tersebut sudah dipersiapkan. 

"Jadi sudah diketahui dulu, misalnya ada gangguan di darah atau ada penyakit-penyakit tertentu ya kita koreksi dulu. Tapi bukan untuk membatalkan pernikahan tersebut. Jadi harus dipahami dan dibikin komitmen di pasangan tersebut," jelasnya. 

"Kalau sudah melakukan premarital check up, at least enam bulan sebelumnya. Yang penting kan fisiknya si pengantin tersebut. Jadi enam bulan lah at least sudah dipersiapkan," 

Baca juga: 4 Manfaat Buah Tomat untuk Mengatasi Nyeri Haid, Berperan Sebagai Relaksan Otot Alami

Obgyn, dr. Maria Ratna menambahkan, misalkan wanita tersebut perlu melakukan vaksinasi HPV, maka sudah siap. 

Selain itu, gangguan siklus menstruasi juga sudah dikoreksi, sehingga tinggal melakukan perencanaan saja. 

Jika sudah siap, barulah dilakukan pemeriksaan pre-conceptiom, artinya sebelum hamil dilakukan pemeriksaan kembali. 

"Kalau misalnya yang wanita perlu dilakukan vaksinasi, itu sudah disiapin. Jadi dia mau menikah, mau melakukan perencanaan untuk hamil, sudah siap, sudah divaksin, misalnya vaksin HPV. Misalnya gangguan siklus mens nya sudah dikoreksi, jadi sudah tinggal perencanaan," terangnya. 

"Kalau sudah siap, baru kita akan melakukan pemeriksaan pre-conception, artinya sebelum hamil kita lakukan pemeriksaan lagi." pungkas dr. Maria. 

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan  dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med. Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong. 

(TribunHealth.com/PP)