Buah delima mengandung banyak serat makanan, yang dapat membantu pencernaan.
Selain itu, antioksidan polifenol dalam buah ini diketahui dapat mengurangi peradangan, yang juga dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi ekstrak buah delima tidak mengalami penyakit radang usus pada tingkat yang sama dengan tikus yang tidak mengonsumsinya.
Penelitian pada manusia juga menunjukkan manfaat bagi penderita kolitis ulseratif.
5. Risiko Kanker
Senyawa dalam buah delima mungkin memiliki sifat antikanker.
Penelitian awal menunjukkan bahwa buah delima dapat berperan dalam mencegah atau mengobati berbagai jenis kanker.
Efeknya telah dipelajari pada jenis kanker yang meliputi:
- Prostat
- Dada
- Paru-paru
- Usus besar
- Leukemia
6. Meningkatkan performa olahraga
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa polifenol dalam buah delima dapat meningkatkan performa saat berolahraga.
Satu penelitian menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak buah delima meningkatkan waktu kelelahan di antara pesepeda terlatih.
Para peneliti juga menyimpulkan bahwa ekstrak buah delima dapat membantu memulihkan otot yang rusak.
7. Penyakit Kognitif
Antioksidan dalam buah delima dapat membantu meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif dengan melindungi sel-sel saraf dari kerusakan oksidatif .
Satu studi terhadap orang dewasa setengah baya dan lebih tua menemukan bahwa mereka yang minum 8 ons jus buah delima setiap hari selama setahun memiliki hasil yang lebih baik pada tes daya ingat dibandingkan mereka yang berada dalam kelompok plasebo.
(TribunHealth.com)