8 Khasiat Botrowali Sebagai Tanaman Obat, Mampu Kurangi Kadar Gula Darah hingga Kelola Diabetes

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
manfaat brotowali untuk kesehatan

TRIBUNHEALTH.COM - Botrowali merupakan tanaman yang dikenal memiliki rasa pahit dan dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk meredakan berbagai macam penyakit.

Botrowali mengandung senyawa-senyawa yang memiliki efek antimikroba, anti peradangan dan juga analgesik.

Selain itu, botrowali juga mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin C, serta beragam mineral, seperti fosfor, kalium, mangan, kalsium, zinc, zat besi, dan tembaga.

Tanaman merambat satu ini biasa tumbuh di semak belukar ataupun di hutan di daerah tropis.

Karena kandungan nutrisi dan berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, brotowali memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Baca juga: Dokter, Apa yang Menyebabkan Gigi Ompong atau Tanggal?

manfaat brotowali untuk kesehatan (kompas.com)

Berikut adalah beberapa khasiat butrowali bagi kesehatan:

1. Menurunkan Demam

Brotowali memiliki sifat antipiretik yang membantu menurunkan demam.

Dalam pengobatan tradisional, ekstrak dari tanaman ini digunakan untuk meredakan panas tinggi atau demam.

2. Mengatasi Infeksi

Brotowali memiliki sifat antimikroba dan antivirus yang dapat membantu melawan infeksi, termasuk infeksi bakteri dan jamur.

3. Meningkatkan Imunitas

Tanaman ini juga dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kandungan alami yang ada dalam brotowali dapat membantu tubuh melawan berbagai penyakit.

4. Mengatasi Masalah Pencernaan

Brotowali sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, termasuk diare dan sakit perut.

Tanaman ini dapat membantu meredakan peradangan di saluran pencernaan.

Baca juga: Dok, Boleh Gak Menggunakan Pantiliner yang Harum, Semriwing dan Parfum saat Keputihan?

manfaat brotowali untuk kesehatan (kompas.com)

5. Membantu Mengatasi Diabetes

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak botrowali memiliki potensi untuk mengurangi kadar gula darah.

Ini membuatnya berguna dalam pengelolaan diabetes, meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami mekanismenya.

Halaman
12