TRIBUNHEALTH.COM - Manfaat suntik vitamin C sangat beragam, mulai dari meningkatkan imunitas tubuh hingga membuat kulit menjadi lebih putih dan cerah.
Suntik vitamin C bisa diberikan melalui otot, jaringan lemak di bawah kulit, atau melalui pembuluh darah, misalnya melalui infus.
Pemberian suntik vitamin C harus dilakukan oleh dokter atau perawat yang sudah terlatih.
Meski banyak manfaat yang didapatkan, suntik vitamin C tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena ada efek samping yang serius.
Baca juga: Tak Boleh Asal, Ini Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Suntik Vitamin C
Dilansir TribunHealth dari YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Azizah Amalia Bastian, Sp.KK memberi penjelasan tentang kondisi yang tidak boleh melakukan suntik vitamin C.
Menurut dr. Azizah, suntik vitamin C ada kontro indikasinya, di mana tidak semua orang boleh melakukan suntik ini.
Berikut ini beberapa kondisi yang tidak boleh melakukan suntik vitamin C.
1. Ibu hamil
2. Ibu menyusui
3. Penderita kencing manis
4. Penderita batu ginjal
5. Penderita penyakit jantung
6. Pasien yang mengonsumsi obat antikoagulan
Obat antikoagulan adalah obat yang berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah.
7. Penderita gangguan pencernaan
Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat
Pasien dengan gangguan pencernaan yang memiliki riwayat perdarahan seperti BAB berdarah tidak disarankan untuk melakukan suntik vitamin C.
"Jika memang harus suntik vitamin C, lakukan suntik ini di klinik kesehatan dan sebaiknya dilakukan oleh dokter."
"Karena sebelum suntik vitamin C, dokter harus mengetahui riwayat pasien, apakah pasien tersebut memiliki riwayat kencing manis, gangguan ginjal, atau riwayat penyakit lainnya," jelas dr. Azizah.
dr. Azizah menjelaskan, untuk kondisi kulit tidak ada kriteria tertentu atau larangan tersebut.
Seseorang yang berjerawat tetap boleh melakukan suntik ini, karena vitamin C memang bagus untuk kesehatan kulit.