Prodia Stemcell ProSTEM Dukung Pemerintah Kembangkan Medical Tourism di Kawasan Ekonomi Khusus

Editor: Melia Istighfaroh
PROSTEM Dukung Pemerintah Kembangkan Medical Tourism

TRIBUNHEALTH.COM - Langkah pemerintah dalam pengembangan wisata medis atau medical tourism untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terus mendapat dukungan dari pelaku industri kesehatan.

Direktur PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM) Cynthia Retna Sartika mengatakan medical tourism dapat menjadi daya tarik wisatawan medis dari berbagai belahan dunia.

Inisiatif ini perlu didukung dengan pembangunan fasilitas medis berskala internasional, sehingga mendongkrak ekonomi lokal di KEK.

“Melalui Indonesia Medical Tourism, pemerintah juga dapat mengurangi ketergantungan masyarakat untuk berobat ke luar negeri,” kata Cynthia dalam keterangan di Jakarta, Jumat (7/11).

Selain mendukung keberlanjutan sektor kesehatan, Indonesia dinilai dapat memperkuat posisinya sebagai tuan rumah bagi pengobatan berkualitas dunia melalui medical tourism.

Sebagai laboratorium pengolahan sel punca, ProSTEM terus aktif berkomunikasi dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) pada Agustus lalu, yang saat ini telah dipisah menjadi Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif.

Baca juga: 6 Manfaat Makanan Rendah Indeks Glikemik, Tak Hanya Stabilkan Gula Darah Saja

PROSTEM dan Kemenparekraf RI

Pada Agustus 2024, PROSTEM berkesempatan menuangkan gagasan dalam memajukan sektor kesehatan kepada Kemenparekraf.

Pertemuan ini, ujar Cynthia, mendukung kemandirian Indonesia di bidang kesehatan dan ekonomi.

Dengan adanya dukungan terhadap medical tourism, kata Cynthia, pemerintah dapat merancang strategi menyeluruh guna mempromosikan layanan kesehatan Indonesia di tingkat global. 

“Bukan hanya mendukung layanan kesehatan, ini peluang untuk memperkenalkan inovasi medis seperti terapi sel dan secretome dari Indonesia ke dunia internasional. Kami di Prodia StemCell siap berkontribusi penuh dalam pengembangan teknologi kesehatan di dalam negeri,” tambah Dr. Cynthia.

Sebagaimana diketahui, ProSTEM tengah mendorong pengembangan teknologi terapi sel punca (stem cell) dan produk turunan, yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia medis Indonesia. 

Baca juga: 5 Makanan yang Baik dan Buruk untuk Pencernaan, Bayam Tergolong Menyehatkan Usus

Terapi-terapi ini terus berkembang pesat, memungkinkan Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara maju dalam hal layanan kesehatan inovatif.

Cynthia menyebut perkembangan ini tak lepas dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari institusi riset, industri, laboratorium, hingga para ahli di bidang kesehatan.

“Kami berharap Indonesia dapat menjadi pusat unggulan wisata medis, serta mampu berdampak positif terhadap pembangunan infrastruktur kesehatan yang lebih modern dan berdaya saing global,” tandasnya.

(Tribunhealth.com)