TRIBUNHEALTH.COM - Berikut bahaya konsumsi daging olahan dan daging merah yang tidak diolah.
Konsumsi daging olahan dan daging merah secara teratur bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Sebuah studi baru menemukan hubungan antara daging merah dan daging olahan dengan risiko diabetes.
Kebiasaan makan kita tentunya bedampak besar pada kesehatan.
Seseorang yang sering makan daging, terutama daging olahan dan daging merah harus mengurangi asupannya.
Melansir Health Shots, sebuah studi baru telah menyoroti hubungan antara konsumsi daging merah yang tidak diolah dan daging olahan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Para peneliti menemukan hubungan antara dagung dan risiko setelah menganalisis data yang melibatkan hampir 2 juta orang dewasa di berbagai belahan dunia.
Baca juga: 7 Jus Warna Merah untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami
Menurut analisis yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Diabetes anda Endocrinology, ditemikan kaitan antara konsumsi daging merah dan olahan secara teratur dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Pada tahun 2023, sebuah penelitian yang duterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan hubungan antara asupan dagung merah dan diabetes.
Para peneliti menemukan bahwa konsumsi dua porsi daging merah setiap minggu meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Penelitian menunjukkan bahwa daging olahan (seperti bacon, sosis, dan daging deli) dan daging merah yang tidak diolah (seperti daging sapi, babi, dan domba), dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, dikutip dari Health Shots.
Bahaya Konsumsi Daging Olahan dan Daging Merah yang Tidak Diolah
Dirangkum dari Health Shots, berikut bahaya yang bisa terjadi akibat konsumsi dahing olahan dan daging merah yang tidak diolah:
1. Penyakit Jantung
Konsumsi lemak jenuh, kolesterol dan natrium tinggi pada daging-daging ini bisa menuebabkan peningkatan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Baca juga: Dok, Ada yang Mengalami Keputihan Seperti Remahan Keju, Itu Sebenarnya Bagaimana?
2. Kanker
Daging olahan, khususnya, diklasifikasikan sebagai karsinogen Kelompok 1 oleh WHO, yang artinya ada bukti yang menunjukkan bahwa daging tersebut bisa menyebabkan kanker, terutama kanker usus besar.
Nitrat dan nitrit yang ditambahkan ke dalam daging tersebut selama pemrosesan bisa membentuk nitrosamin, karsiogen kuat di dalam tubuh.
3. Obesitas
Daging merah dan daging olahan padar kalori serta rendah serat, sehingga mudah menyebabkan bertambahnya berat badan hingga obesitas.