Pak, Bagaimana Cara Mengedukasi Anak yang Lebih Memilih Game Penuh Kekerasan daripada Edukatifnya?

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi anak emosi saat bermain game online

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak sekali kejadian kekerasan di lingkungan sekitar. 

Bahkan, usia anak-anak pun banyak yang menjadi korban kekerasan. 

Mengejutkannya, pelaku kekerasan pada anak ini adalah orang terdekat sendiri misalnya saja seperti orangtua, keluarga, hingga guru. 

Tindak kekerasan ini tentu bisa menimbulkan dampak buruk bagi korban. 

Dampak buruk yang terjadi seperti anak meniru orangtua yang melakukan kekerasan. 

Anak bisa saja melakukan kekerasan karena meniru orangtua maupun melakukan hal serupa seperti di game online. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak kekerasan pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. 

ilustrasi bermain game online (kompas.com)

Baca juga: Awas! Sering Menggunakan Headset Berisiko Gangguan Pendengaran, Begini Kata Dokter

Pertanyaan: 

Gimana Pak cara mengedukasi anak yang lebih memilih game-game yang penuh dengan kekerasan daripada edukatifnya? 

Nanda, di Karanganyar

Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab: 

Ya prinsipnya gini, kalaupun terlanjur melakukan itu ya orangtua sebisa mungkin meluangkan waktu untuk anak. 

Terus kalau orangtuanya lagi bekerja gimana? Ya sudah, kalau lagi bekerja ya pasrah sama Tuhan kan, gak ada pilihan lain lagi bekerja, anaknya lagi main ini kan gak bisa. 

Kalaupun anak sudah sekolah, ya mau gak mau pasrah sama sekolah. 

Sehingga kemungkinan anak bermain game ini kan berkurang. 

Baca juga: Upaya Terhindar dari Gangguan Prostat, Dokter Spesialis Urologi Sampaikan Ini

Namun, kalau memang anak ini lagi main game, ya memang harus dikenalkan lah. Anak ini kan kadang kala butuh dikenalkan mana game yang positif, mana permainan yang negatif. 

Kalau enggak dikenalkan ya cari sendiri. Cuma persoalan game-game yang negatif itu kan entah suaranya lebih keras, musiknya lebih keras, tampilannya lebih menarik. Sehingga anak-anak jauh lebih tertartik dengan hal-hal yang lebih menarik. 

Jadi pinter-pinter orangtua juga menemani anak, supaya anak memilih game yang tepat, atau tontonan yang tepat, atau aktivitas yang tepat. 

Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. (Dokumen pribadi Adib Setiawan, Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak.)

Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.

Halaman
12