4 Efek Buruk Konsumsi Garam Berlebih, Selain Memicu Hipertensi Juga Berbahaya untuk Tulang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi - Garam

TRIBUNHEALTH.COM - Garam merupakan bahan makanan yang mudah dijumpai sehari-hari.

Bahkan garam kerap hadir secara 'tersembunyi' di berbagai makanan kemasan dan siap saji.

Pada kadar yang tepat, garam  membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan, meningkatkan aktivitas saraf, dan mengencangkan otot.

Akan tetapi saat dikonsumsi secara berlebihan, garam dapat berbahaya bagi tubuh.

Karena ketergantungan pada makanan kemasan dan siap saji, kebanyakan orang hari ini mengonsumsi garam jauh melebihi kebutuhan.

Padahal hal ini dapat memicu tekanan darah tinggi, hingga masalah kesehatan jantung.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraiannya.

Memicu tekanan darah tinggi

ilustrasi seseorang yang mengalami tekanan darah tinggi (sajiansedap.grid.id)

Terlalu banyak garam merupakan faktor tersembunyi yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

Ketika tubuh kelebihan garam, tubuh akan menahan air untuk mengencerkan garam dalam aliran darah. 

Peningkatan volume darah ini memberi tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah, yang menyebabkan tekanan darah tinggi.

Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah, jaringan jantung, dan organ lainnya, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Mengurangi asupan garam dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko kesehatan ini.

Baca juga: 4 Daftar Minuman yang Bantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Menekan fungsi ginjal

Ginjal berfungsi untuk menyaring kelebihan garam dan cairan dari darah.

Bila kadar garam terlalu tinggi, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membuangnya.

Tekanan akibat asupan garam yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat merusak fungsi ginjal, yang pada akhirnya akan menyulitkan ginjal untuk menjaga keseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan retensi cairan, yang menyebabkan pembengkakan pada tangan, kaki, atau tungkai (edema).

Melemahkan tulang dengan menguras kalsium

ilustrasi masalah tulang (orami.co.id)

Efek yang sering diabaikan dari kelebihan garam adalah dampaknya pada kesehatan tulang.

Ketika tubuh memiliki kadar garam yang tinggi, tubuh cenderung kehilangan lebih banyak kalsium melalui urin.

Hilangnya kalsium, mineral yang sangat penting untuk kekuatan tulang, dapat melemahkan tulang seiring waktu, membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang dan kondisi seperti osteoporosis.

Mengonsumsi makanan dengan kadar garam sedang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko kekurangan kalsium.

Baca juga: 4 Penyebab Gigi Goyang dan Longgar, Mulai dari Periodontitis hingga Efek Osteoporosis

Meningkatkan risiko masalah jantung

Garam tidak hanya memengaruhi tekanan darah, tetapi juga secara tidak langsung memengaruhi jantung sebagai akibat nyata dari peningkatan tekanan darah.

Asupan garam yang tinggi telah dikaitkan dengan kondisi seperti serangan jantung dan gagal jantung.

Ketika jantung harus memompa lebih keras untuk mengedarkan darah, jantung dapat bekerja terlalu keras.

Perubahan keadaan ini berpotensi menyebabkan penebalan otot jantung.

Peningkatan beban kerja ini juga meningkatkan risiko gagal jantung.

Pentingnya membatasi asupan garam

ilustrasi garam (bobo.grid.id)

Meskipun tubuh membutuhkan garam agar dapat berfungsi dengan baik, penting untuk menemukan rasio yang tepat dalam kasus ini.

Orang dewasa sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram (atau satu sendok teh) garam per hari, meskipun banyak orang mengonsumsi lebih dari jumlah tersebut.

Makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan restoran dapat mengandung kadar garam tersembunyi yang signifikan.

Makanan-makanan ini merupakan sumber utama konsumsi garam berlebih.

Seseorang dapat mengurangi asupan garam secara drastis dengan memasak di rumah, memeriksa label makanan, dan memilih makanan segar daripada makanan olahan.