5 Makanan yang Dapat Menyebabkan Kanker jika Dikonsumsi Berlebihan dalam Jangka Panjang

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Berbagai makanan olahan daging berisiko menyebabkan kanker jika dikonsumsi berlebihan

Alkohol dimetabolisme di dalam tubuh menjadi asetaldehida, suatu karsinogen yang diketahui dapat merusak DNA dan mengganggu mekanisme perbaikan sel.

Konsumsi alkohol kronis juga berkontribusi terhadap peradangan, stres oksidatif, dan perubahan kadar hormon, yang semuanya dapat mendorong perkembangan dan perkembangan kanker.

Makanan tinggi garam

Ilustrasi - Garam (Boldsky.com)

Asupan garam yang tinggi, yang sering dikaitkan dengan konsumsi makanan yang diasamkan dan diawetkan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut.

Makanan yang diawetkan dengan garam dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga berpotensi menyebabkan peradangan dan pembentukan lesi kanker.

Selain itu, garam dapat berinteraksi dengan senyawa tertentu dalam makanan membentuk senyawa N-nitroso, yang dikenal sebagai karsinogen.

Baca juga: 7 Jus yang Cocok untuk Menurunkan Berat Badan, Coba Jus Sayur Ini

Kurang konsumsi buah dan sayur

Buah-buahan dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan esensial, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker.

Pola makan yang kurang buah-buahan dan sayur-sayuran menghilangkan nutrisi pelindung dan antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif dan peradangan, yang keduanya berimplikasi pada perkembangan kanker.

Selain itu, serat makanan yang ditemukan dalam makanan nabati meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu mengatur kadar hormon, yang dapat mempengaruhi risiko kanker.

ilustrasi sayur-sayuran (palembang.tribunnews.com)

Kurang mengonsumsi biji-bijian

Biji-bijian utuh, seperti beras merah, quinoa, oat, dan gandum utuh, kaya akan serat, vitamin, mineral, dan fitokimia yang menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk pencegahan kanker.

Pola makan rendah biji-bijian dan tinggi biji-bijian olahan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tertentu, khususnya kanker kolorektal.

Biji-bijian utuh membantu mengatur kadar gula darah, meningkatkan kesehatan pencernaan, dan menyediakan nutrisi penting yang mendukung kesejahteraan secara keseluruhan dan mengurangi risiko kanker.

(TribunHealth.com)