TRIBUNHEALTH.COM - Korban bullying sering kali hanya diam dan tidak berani bersuara.
Terkait hal ini, orang tua perlu peka sehingga bisa tahu kalau anaknya menjadi korban bullying.
Terkait hal ini Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga, Elina Raharisti, S.Psi,. MA., Psikolog memaparkan berbagai gejala anak menjadi korban bullying.
Pertama, orang tua perlu menaruh curiga ketika anak yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi murung, prestasi sekolahnya menurun, nilainya jeblok, dan sering sakit.
Hal ini menjadi tanda bahwa ada yang tidak beres pada anak, termasuk kemungkinan jadi korban bullying.
Jika diketahui bahwa masalah ini terkait dengan bullying, maka pencegahan dan penanggulangan harus segera dilakukan.
Pasalnya bullying memiliki dampak yang tidak main-main.
Baca juga: Perbedaan Depresi dan Kecemasan, Terapkan 5 Cara Ini Demi Kesejahteraan Mental
Berikut ini berbagai dampaknya, dijelaskan oleh Elina ketika menjadi narasumber Healthy Talk TribunHealth.com.
Efek terhadap kesehatan mental
Kondisi umum yang sering dialami oleh korban bullying termasuk stres dan kecemasan.
Mereka sering merasa tidak aman dan selalu waspada terhadap ancaman.
Depresi juga umum terjadi, di mana penghinaan dan pelecehan yang terus-menerus menyebabkan perasaan sedih dan putus asa, yang bisa berkembang menjadi depresi.
Berikutnya, korban bullying juga sering merasa rendah diri.
Hal ini dikarenakan mereka terus-menerus mendapatkan pesan negatif tentang diri mereka dari pelaku.
Bullying yang berulang kali menyebabkan korban merasa tidak berharga dan memiliki harga diri yang rendah.
Selain itu, korban cenderung menghindari interaksi sosial dan menjadi lebih terisolasi, karena merasa takut dan malu, yang tentunya mengganggu perkembangan hubungan sosial yang sehat.
Dampak terhadap sekolah
Prestasi sekolah korban bullying sering kali menurun, karena mereka mengalami kesulitan konsentrasi akibat stres yang berkepanjangan.
Gangguan fisik
Masalah kesehatan fisik juga dapat muncul, seperti gangguan tidur, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh, sebagai akibat dari stres kronis yang mereka alami.