Konsumdi makanan yang tinggi antioksidan bisa melawan proses penuaan.
Dapatkan produk yang membantu menangkal radikal bebas di sini
"Nah, untuk melawan si UV ini, biasanya kita anjurkan penggunaan antioksidan. Baik di skincare maupun di makanan,"
Baca juga: FKG Unhas Hadirkan Prof. Cortino dari Amerika Serikat, Dosen Tamu pada Blok Study Skill, IT & MPI
"Jadi dengan makanan yang banyak antioksidan, itu bisa melawan proses penuaannya," tambahnya.
dr. Lusiyanti mengungkapkan, makanan yang tinggi antioksidan ini sebenarnya banyak sekali, karena sampai sekarang masih diteliti.
Antioksidan yang tidak asing bagi kita seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin E. Tiga vitamin ini bisa melawan proses penuaan.
Selain itu, antioksidan juga bisa didapat dari mineral, namun mineral selenium.
Dapatkan produk yang membantu menunjang imunitas tubuh di sini
Rupanya selenium ini bisa membantu kita melawan proses penuaan kulit.
"Makanannya apa? Antioksidan untuk makanan sebenarnya banyak sekali pembagiannya, karena sampai sekarang masih diteliti terus dan bertambah terus ya. Nah mungkin yang tidak asing bagi kita itu adalah vitamin A, vitamin C dan vitamin E, kalau yang dari vitamin. Tiga itu yang bisa melawan proses penuaan,"
Baca juga: Mahasiswa Student Exchange Program FKG Unhas dan Okayama University, Jepang Berkunjung ke RS Unhas
"Kemudian dari yang lain adalah mineral. Kalau mineral itu yang selenium, yang terkenal. Jadi selenium, makanan-makanan bisa disearching di Google, makanan-makanan yang mengandung selenium itu apa aja, itu juga melawan proses penuaan kulit," terang dr. Lusiyanti.
Rupanya, ada beberapa antioksidan lain yang bisa membenatu melawan proses penuaan kulit yakni seperti omega 3, resveratrol yang ada pada wine dan anggur, isovlafon yang ada pada soya.
"Dan ada beberapa juga yang lain seperti omega 3, kemudian resveratrol yang dalam wine, anggur, kemudian katekin dalam green tea, kemudian isoflavon yang yang terdapat dalam soya. Itu semuanya juga bisa membuat kulit tampak lebih muda." pungkasnya
Ini disampaikan oleh dr. Lusiyanti, M.Med, Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong.
(TribunHealth.com/PP)