TRIBUNHEALTH.COM - Kasus bullying atau perundungan masih sangat umum terjadi hingga saat ini.
Sayangnya, banyak dari kasus ini berakhir dengan tragis, di mana beberapa korban merasa putus asa dan memilih untuk mengakhiri hidup mereka.
Dikutip dari video Healthy Talk (24/8), Khotimatun Naimah yang merupakan seorang psikolog di RS Nirmala Suri dan psikolog layanan psikologi Eling Healing, menjelaskan beberapa faktor seseorang melakukan tindakan bullying.
Khotimatun Naimah menjelaskan pelaku bullying biasanya tidak melakukannya tanpa alasan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi mereka untuk terlibat dalam perilaku tersebut.
Baca juga: Naik Tangga Bisa Jadi Opsi Olahraga Simpel, Lakukan 15 Menit Sehari dan Dapatkan Sederet Manfaat Ini
Berikut beberapa faltor yang menyebabkan seseorang melakukan tindak bullying:
- Menjadi korban bullying
Adanya rasa trauma dan dendam yang dirasakan seseorang dapat menjadi faktor utama untuk melakukan tindakan bullying karena sebelumnya ia pernah menjadi korban bullying, sehingga membuat ia merasa harus membalaskan dendamnya pada target selanjutnya yang menurut dia dapat menjadi ancaman.
Dalam hal tersebut dapat terjadi karena pelaku juga memiliki mental pembully sehingga ia juga tak segan-segan melakukan tindakan buruk tersebut ke pihak-pihak di bawahnya.
2. Gangguan kepribadian narsistic personality disorder
Menurut Khotimatun Naimah, pelaku bullying juga dapat muncul pada orang yang memiliki NPD atau Narsistic Personality Disorder karena mereka cenderung memiliki sikap tidak mau kalah dengan orang lain di sekitarnya.
Gangguan kepribadian ini biasanya terjadi pada orang yang merasa dirinya superior atau unggul dari orang lain sehingga dengan mudah ia dapat membully orang lain yabg ia rasa lebih rendah daripada dirinya.
3. Adanya rasa rendah diri
Awal mula para pelaku bullying melakukan tindakan bully bisa jadi karena adanya rasa rendah diri dalam dirinya, sehingga perasaan itulah yang mendorong ia melakukan bullying terhadap orang lain guna mempertahankan diri dan membuat ia terlihat lebih kuat dan dominan dari orang-orang di sekitarnya.
Baca juga: 6 Rahasia Buah Mengkudu untuk Kesehatan, Obati Beragam Penyakit
4. Adanya ancaman dan tekanan di sekitar
Adanya ancaman yang dirasakan seseorang dalam suatu kelompok akan membuat ia memikirkan cara agar dapat bertahan dan terlihat kuat untuk menghadapi ancaman di sekitarnya tersebut.
Salah satu cara yang digunakan seseorang biasanya adalah dengan cara tindakan bullying terhadap orang lain yang bisa jadi ia anggap sebagai saingan sehingga membuatnya terlihat lemah. Tekanan di sekitar juga menjadi faktor seseorang untuk mempertahankan kedudukan sosialnya sehingga dengan mudah ia melakukan bullying.
5. Kurangnya peran orangtua dalam keluarga
Seseorang yang tidak mendapatkan perhatian dan kurang mendapatkan bimbingan moral dari orang tua cenderung memiliki kepribadian yang keras dan kurang memiliki rasa empati dan simpati, sehingga hal tersebut dapat menimbulkan seseorang memiliki bibit karakter seorang pembully.
(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)
Baca juga: Ada Tidak Dok Cara-cara Memperlambat Penuaan Dini?