Jaringan lemak terletak di lapisan kulit yang cukup dalam.
Maka dari itu, prosedur sedot lemak melewati lapisan kulit yang memiliki banyak pembuluh darah.
Sehingga, akan ada risiko kehilangan darah cukup banyak saat dilakukan prosedur sedot lemak.
4. Alergi
Obat-obatan yang digunakan selama prosedur ini bisa menimbulkan alergi.
Efek samping dari sedot lemak yang satu ini tidak bisa diprediksi.
Namun, kewaspadaan dan kecekatan tenaga kesehatan yang berkompeten akan memperkecil bahaya tersebut.
Baca juga: Penyebab Gangguan Seksual pada Pria dan Wanita Sama Gak Dok?
5. Kontur Tubuh Tidak Beraturan
Kulit di bagian atas bisa mengalami perubahan kontur sesuai dengan ketebalan kulit dan kadar elastisitas kulit setelah jaringan lemak disedot.
Jika kulit memiliki elastisitas yang baik, maka kulit diatasnya akan menempel rata dan halus seperti kondisi awal.
Namun, apabila kulit Anda elastisitasnya kurang baik dan tipis, maka kulit di area sedot lemak bisa bergelambir dan longgar.
Selain itu, proses penyembuhan yang kurang baik bisa menyebabkan adanya gangguan kontur kulit setelah tindakan, misalnya kulit tampak bergelombang.
6. Mati Rasa
Ada kemungkinan area yang menjadi sasaran sedot lemak merasa kebas atau mati rasa.
Umumnya gangguan saraf ini sifatnya sementara dan akan hilang sendiri.
7. Infeksi
Meskipun jarang terjadi, bisa saja terjadi infeksi pada area kulit yang mengalami sedot lemak.
Infeksi tersebut tak hanya memperlambat tapi juga mengganggu penyembuhan.
Baca juga: Sebenarnya Apa Sih Dok Tanda-tanda Penuaan Dini?
8. Terbentuknya Kantung Berisi Air
Risiko dari sedot lemak yakni terbentuknya kantung yang berisi cairan pada area dimasukkannya alat liposuction tersebut.