Misalnya diet cutting karbo dilakukan secara terus-menerus, pasti akan menimbulkan efek samping yang bisa terjadi.
Baca juga: 3 Tips Memilih Sayur yang Harus Diketahui Penderita Asam Urat
"Jadi kalau misalkan mau cutting karbo, tentunya boleh dan bisa. Tapi itu harus dalam pengawasan. Supaya makanan yang dikonsumsi, ragam nutrisinya tetap memenuhi kebutuhan harian dari masing-masing individu," imbuhnya.
"Jadi, sebaiknya dalam melakukan diet, terutama diet-diet yang ekstrem ya, harus diarahkan untuk berkonsultasi kepada yang ahli," sambung Ruth Hanani.
"Kalau misalkan kayak diet cutting karbo dilakukan secara terus menerus, itu pasti akan punya efek samping yang bisa muncul juga ya," tuturnya.
Tubuh yang kekurangan karbohidrat dampak yang bisa terjadi adalah kekurangan vitamin B.
Tanda kekurangan vitamin B bisa diketahui dari sela-sela bibir mulai kering.
"Jadi kalau kita kekurangan karbohidrat, biasanya dampak terdekat yang bisa dilihat itu adalah kekurangan vitamin B. Itu kalau dilihat biasanya di sela-sela bibirnya mulai kering, seperti itu," jelasnya.
Baca juga: Tips Menurunkan Gula Darah di Pagi Hari Tanpa Minum Obat
Ahli gizi dari RS Dr. OEN Kandang Sapi Solo, Ruth Hanani menegaskan, untuk menentukan jenis diet yang cocok perlu konsultasi dengan ahlinya.
Dengan hal tersebut, maka akan dirunut dari kebiasaan hingga konsumsi makanan harian.
Ia menambahkan, bisa saja antara orang satu dengan lainnya berbeda.
Mungkin orang A cocok ketika dikurangi karbohidratnya, begitu kalorinya terpenuhi juga cocok dengan diet yang dijalankan selama waktu tertentu.
Ditegaskan Ruth Hanani bahwa diet cutting karbo ini bukan untuk seumur hidup.
Selanjutnya, mungkin orang B akan lebih cocok dengan menambahkan intake serat dan cairannya.
"Kita perlu berkonsultasi sih untuk menentukan kira-kira jenis diet yang paling cocok untuk satu orang dengan orang yang lain itu yang seperti apa. Dirunut sih dari kebiasaannya, konsumsi makanan hariannya seperti apa," ujar Ruth Hanani.
"Bisa jadi mungkin orang yang satu dengan yang lainnya ini berbeda. Yang ini mungkin cocok ketika kita kurangi karbohidratnya, begitu memenuhi kalorinya dia cocok dengan diet ini selama waktu tertentu ya. Ini kita gak bisa ngomong kalau diet cutting karbo itu untuk seumur hidup gitu," paparnya.
Baca juga: Tanda-tanda Keputihan Tidak Normal yang Wajib Diketahui
"Mungkin orang yang satunya, dia akan lebih cocok dengan menambah intake untuk seratnya, menambah intake untuk cairannya," tambahnya.
Ruth Hanani menambahkan, masing-masing individu dietnya pun bisa berbeda-beda.
Akan lebih baik konsultasi dengan ahli gizi atau dokter gizi sebelum diet untuk menentukan diet yang tepat.
"Jadi masing-masing individu mungkin dietnya sendiri-sendiri. Jadi akan lebih baik bila dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahli gizi atau mungkin ke dokter gizi di pusat layanan terdekat di sekitar rumah." pungkas Ruth Hanani.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan Ruth Hanani, seorang ahli gizi dan Kepala Sub. Seksi Gizi di Rumah Sakit Dr. OEN Kandang Sapi Solo.
(TribunHealth.com/PP)