9 Dampak Buruk Sering Makan Mie Instan, Bikin Rawan Terkena Darah Tinggi hingga Diabetes

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi mie instan

TRIBUNHEALTH.COM - Mie instan termasuk makanan populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Meskipun enak dan murah, mie instan umumnya dianggap tidak sehat karena kandungan natriumnya yang tinggi, lemak jenuhnya, dan nilai gizinya yang rendah.

Produk-produk tersebut sering kali mengandung bahan tambahan dan pengawet buatan, yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

Kanal kesehatan NDTV melansir, konsumsi mie instan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, terlebih lagi jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang.

Beberapa risiko yang mungkin terjadi antara lain termasuk diabetes dan tekanan darah tinggi.

1. Kandungan natrium yang tinggi

Ilustrasi Mie Instan (Pixabay)

Mie instan sering kali mengandung natrium tingkat tinggi untuk meningkatkan rasa dan mengawetkan produk.

Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi (tekanan darah tinggi), yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah ginjal.

2. Tinggi lemak jenuh

Banyak mie instan yang digoreng selama pemrosesan, sehingga meningkatkan kandungan lemak jenuhnya.

Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, berkontribusi terhadap perkembangan aterosklerosis, penyakit jantung, dan stroke.

Baca juga: Mie vs Bumbu Mie Instan Lebih Tidak Sehat Mana? Ini Penjelasan Ahli Gizi

3. Nilai gizi rendah

Mie instan seringkali rendah nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan serat.

Pola makan yang kekurangan nutrisi penting dapat menyebabkan defisiensi, melemahnya fungsi kekebalan tubuh, kesehatan pencernaan yang buruk, dan penurunan kesejahteraan secara keseluruhan.

4. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular

Kombinasi natrium yang tinggi, lemak jenuh, dan kandungan nutrisi yang rendah pada mie instan berdampak negatif terhadap kesehatan jantung.

Konsumsi jangka panjang dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi, kolesterol tinggi, dan peradangan, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

ilustrasi mie instan (grid.id)

5. Tinggi karbohidrat olahan

Mie instan biasanya terbuat dari tepung terigu olahan yang memiliki indeks glikemik tinggi.

Asupan tinggi karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat, meningkatkan risiko resistensi insulin, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Baca juga: Pekerja Shift Malam Lebih Berisiko Terkena Diabetes dan Obesitas, Hindari dengan Tips Berikut

Halaman
12