TRIBUNHEALTH.COM - Bagi sebagian orang, memiliki kulit yang putih diyakini dapat menambah rasa percaya dirinya.
Krim pemutih menjadi salah satu cara untuk mendapatkan kulit yang putih dan cerah.
Krim pemutih ini merupakan produk kecantikan yang memiliki bahan kimia yang dapat menyamarkan noda hitam atau coklat di kulit, sehingga kulit akan terlihat lebih cerah.
Kandungan bahan-bahan yang bekerja dalam krim pemutih wajah bekerja dengan cara mengurangi melanin pada tubuh.
Dilansir TribunHealth dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK memberikan penjelasan mengenai cara kerja krim pemutih hingga alasan seseorang kecanduan krim pemutih.
Baca juga: 2 Cara Mudah Memutihkan Kulit, Tak Selalu Harus Menggunakan Krim Pemutih
Baca juga: 4 Buah yang Dapat Meningkatkan Produksi Kolagen, Bikin Kulit Lebih Sehat dan Tampak Glowing
Menurut penjelasan dr. Arieffah, krim pemutih ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin atau pembentukan zat warna kulit.
Sel pembentuk melanin bernama melanosit, sel ini ibaratnya seperti tangan, dari ujung pangkal sampai ujung tangan dapat melakukan proses pembentukan melanin.
Dari melanin yang masih muda hingga melanin yang siap untuk memberikan warna pada kulit.
Di situlah zat-zat kimia ini akan bekerja, menghambat terbentuknya melanin.
"Jadi meskipun sel-selnya tetap memproduksi, tapi tidak akan memberikan warna karena di situ dia dihambat oleh krim pemutih tersebut," terang dr. Arieffah.
Krim pemutih ini juga akan bekerja dengan cara menurunkan jumlah melanosit pada kulit, sehingga wajah akan tampak bersinar atau putih.
Lantas, mengapa seseorang menjadi kecanduan krim pemutih tersebut?
Baca juga: Ingin Glowing Alami? Konsumsi Makanan Ini Secara Rutin, Ada 7 Pilihan
Lebih lanjut dr. Arieffah menjelaskan tentang seseorang menjadi kecanduan krim pemutih.
Kecanduan krim pemutih sebetulnya kembali kepada persepsi masing-masing orang, yaitu yang percaya bahwa kulit cantik harus putih.
Pada saat seseorang tidak menggunakan krim pemutih, maka siklus terbentuknya melanin tadi tidak akan dihambat.
Sehingga melanin akan terbentuk secara alami dan jadilah kulit kita menjadi lebih gelap saat tidak menggunakan krim pemutih.
Akibatnya, seolah-olah orang itu menjadi kecanduan krim tersebut, padahal sebetulnya tidak.
Baca juga: Apa Perbedaan Physical vs Chemical Sunscreen? Mana yang Terbaik untuk Kulit?
Tidak ada hal berbahaya yang akan muncul, meskipun Anda menghentikan penggunaan krim pemutih tersebut.
"Kalau tidak gunakan krim pemutih, paling kulit kita akan kembali ke warna aslinya, yang seharunya warna sawo matang menjadi sawo matang."
"Itu saja efek dari menghentikan krim pemutih, jadi yang bikin kecanduan hanyalah masalah persepsi saja."
"Karena kulit putih dianggap paling menarik, tampak lebih sehat dengan kulit yang warnanya lebih cerah," jelas dr. Arieffah.
Karena persepsi kulit putih adalah kulit yang sehat dan digandrungi banyak orang, maka penggunaan krim pemutih terus dilanjutkan yang membuat pengguna menjadi ketagihan dan susah menghentikan krim tersebut.
Perlu diingat juga, krim pemutih yang biasa dijual di pasaran, isinya bukan hanya pencerah saja, namun juga ada kandungan lainnya.
Misalnya ada kandungan eksfoliasi, dengan menggunakan krim pencerah tersebut, maka kulit akan lebih cerah dan lebih berkilau karena efek eksfoliasi tersebut.
Sementara itu, ketika tidak menggunakan krim pencerah tersebut, tentu saja kulit akan tampak relatif lebih gelap dan lebih kusam, karena tidak mendapatkan efek dari krim pemutih tersebut.
Baca juga: Mengenal Bakuchiol, Alternatif Retinol untuk Perawatan Kulit, Cocok Digunakan pada Kulit Sensitif
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp.KK dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)