Diabetes Sangat Berbahaya jika Terjadi Bersamaan dengan Kolesterol Tinggi, Pakar Wanti-wanti Hal Ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi diabetes membahayakan jika terjadi bersama kolesterol

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes dapat berkontribusi terhadap kadar kolesterol tinggi.

Diabetes, khususnya diabetes tipe 2, dikaitkan dengan resistensi insulin, dimana sel menjadi kurang responsif terhadap insulin.

Ketika efektivitas insulin berkurang, terjadi peningkatan produksi trigliserida dan kolesterol LDL (low-density lipoprotein), yang umumnya dikenal sebagai kolesterol "jahat".

Selain itu, diabetes dapat mempengaruhi keseimbangan kolesterol HDL (high-density lipoprotein), yaitu kolesterol "baik".

Kadar gula darah yang tinggi pada diabetes dapat merusak pembuluh darah, memicu aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan arteri), yang dikombinasikan dengan peningkatan kadar kolesterol, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Aturan Makan Lemak untuk Penderita Kolesterol, Ada yang Baik dan Ada yang Wajib Dihindari

Kadar kolesterol yang baik untuk penderita diabetes?

ilustrasi kolesterol (grid.id)

Bagi penderita diabetes, kadar kolesterol yang diinginkan umumnya adalah kolesterol LDL (low-density lipoprotein) di bawah 100 mg/dL, kolesterol HDL (high-density lipoprotein) di atas 40 mg/dL untuk pria dan di atas 50 mg/dL untuk wanita, dan trigliserida di bawah 150 mg/dL.

Mempertahankan tingkat ini sangat penting dalam mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular yang berhubungan dengan diabetes.

Jika Anda mengidap diabetes penting untuk bekerja sama dengan dokter dalam memantau semua hal ini.

Dokter dapat memberikan saran yang dipersonalisasi untuk Anda, tergantung pada kondisi kesehatan Anda.

Baca juga: 4 Tanda Komplikasi Kolesterol, Waspada jika Sudah Hipertensi dan Mengalami Nyeri Dada

Kolesterol dan diabetes berbahaya jika terjadi bersamaan

ilustrasi kadar kolesterol tinggi (tribunnews.com)

“Penyakit jantung bergantung pada banyak faktor risiko. Faktor risiko tersebut seperti tekanan darah, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, kurang olah raga, dan sebagainya," kata Dr. Sanjeev Chaudhary, Direktur - Kardiologi, Marengo Asia Hospitals Gurugram.

"Jadi apakah seorang pasien akan terkena penyakit jantung atau tidak tergantung dari banyaknya faktor risiko yang dimilikinya."

"Jika seorang pasien mempunyai satu faktor risiko, katakanlah peluangnya terkena penyakit jantung misalnya 10 persen, tetapi jika ia mempunyai dua faktor risiko, maka peluangnya meningkat secara eksponensial. Jadi 1 + 1 bukan dua, tapi setara dengan 11,” jelas Dr. Sanjeev Chaudhary.

Jadi jika seseorang sudah mengidap diabetes, yang merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, maka yang paling penting adalah ia mengontrol kolesterolnya dengan sangat jelas dan rajin.

Pasalnya kombinasi kolesterol tinggi dan diabetes lebih berbahaya dibandingkan jika dikonsumsi sendiri-sendiri.