7 Tanda Seseorang Perlu Konsultasi ke Psikolog, Waspada Stres, Kecemasan, Paranoid hingga Halusinasi

Penulis: Melia Istighfaroh
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi seorang wanita mengalami gangguan kecemasan

4. Stres jangka panjang

ilustrasi remaja sedang mengalami stres akibat tekanan (kompas.com)

Stres merupakan keadaan psikologis seseorang yang berada dalam tekanan emosional dan mental.

Ketika mengalami stres jangka panjang, individu yang terkena akan menarik diri dari lingkungannya, kehilangan nafsu makan, mudah marah, dan beralih ke perilaku tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan menyalahgunakan obat-obatan terlarang untuk menghilangkan stres.

Stres yang dialami masyarakat tentunya berdampak buruk terhadap kesehatan fisiknya.

Baca juga: 5 Alasan Ilmiah Mengapa Makan Cabai Baik untuk Kesehatan Anda, Bisa Perbaiki Mood

Misalnya dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri otot, penurunan gairah seks, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan gangguan jantung.

5. Perubahan mood

ilustrasi seseorang yang sedang mengalami mood swing (health.kompas.com)

Gejala lain yang memerlukan penanganan psikolog adalah perubahan suasana hati atau mood swing yang ekstrem.

Kondisi ini diwujudkan dalam bentuk perubahan suasana hati yang tiba-tiba, peralihan antara perasaan bahagia (positif) dan perasaan marah, agresi, dan depresi (negatif) dalam jangka waktu singkat.

Dalam kasus yang parah, perubahan suasana hati dapat menyebabkan kecemasan berlebihan, mudah tersinggung, sulit berkonsentrasi atau berkonsentrasi, prasangka ringan, halusinasi, dan depresi.

6. Halusinasi

Ilustrasi seseorang mengalami halusinasi (madura.tribunnews.com)

Halusinasi adalah gangguan persepsi di mana seseorang merasa mendengar, mencium, atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Halusinasi tidak boleh dianggap sepele dan harus segera ditangani oleh ahli kesehatan mental karena dapat menimbulkan ancaman bagi diri sendiri atau orang lain.

7. Menyakiti diri sendiri

Ilustrasi menyakiti diri sendiri alias perilaku self harm (pixabay.com)

Ada banyak perilaku menyakiti diri sendiri yang melibatkan memukul atau menggaruk kulit dengan benda tajam.

Jika Anda mempunyai kebiasaan melukai diri sendiri secara sadar atau tidak, segera hubungi ahli kesehatan mental.

Dalam kasus yang parah, perilaku ini dapat menyebabkan percobaan bunuh diri. (Tribunhealth.com)

Baca juga: 4 Khasiat Jinten Bagi Kesehatan, Turunkan Gula Darah hingga Bantu Turunkan Berat Badan