Menurut penjelasan dari Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, yang dikutip dari Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat, detak jantung normal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk usia.
Detak jantung pada usia remaja dan dewasa cenderung berbeda.
Berolahraga secara teratur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk meningkatkan sirkulasi darah dan memicu pembentukan pembuluh darah baru.
Namun, perlu diingat bahwa berolahraga yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti secara tiba-tiba.
Ketika seseorang berolahraga, jantung bekerja lebih berat dan keras.
Hal ini dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah jantung, terutama jika ada plak yang menutupi aliran pembuluh darah.
Akibatnya, otot jantung bisa kekurangan oksigen dan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Meskipun demikian, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana menegaskan bahwa olahraga sendiri tidak berbahaya bagi jantung.
Yang perlu dipahami adalah kondisi tubuh masing-masing individu.
Orang perlu menyadari faktor-faktor risiko yang dimiliki, seperti penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui intensitas olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh, apakah itu ringan, sedang, atau berat.
Dengan pemahaman yang tepat tentang batasan dan kondisi tubuh, berolahraga dapat menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat tanpa meningkatkan risiko serangan jantung.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Ini Memicu Lonjakan Kadar Gula Darah, Hati-hati!
Penjelasan dari dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana disampaikan dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat pada edisi 03 Juni 2021, seperti yang dilaporkan oleh Tribunhealth.com.
Klik di sini untuk mendapatkan referensi vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuh.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lainnya di sini.