TRIBUNHEALTH.COM - Krokot merupakan tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia.
Meski kerap diabaikan begitu saja, pada dasarnya krokot memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Secara ilmiah, krokot dikenal sebagai Portulaca oleracea, dan juga disebut pigweed, little hogweed, fatweed dan pusley.
Tanaman sukulen ini mengandung sekitar 93 persen air.
Batangnya berwarna merah dan daunnya kecil berwarna hijau.
Rasanya sedikit asam atau asin, mirip dengan bayam dan selada air.
Ini dapat dikonsumsi dengan banyak cara yang sama seperti bayam dan selada, seperti dalam salad atau sandwich.
Melansir Everyday Health, berikut ini sejumlah manfaat krokot.
1. Bantuan dalam Manajemen Diabetes
Dalam uji klinis kecil, subjek yang mengonsumsi biji krokot menunjukkan penurunan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), dan metrik lainnya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa penderita diabetes tipe 2 dapat meningkatkan ukuran antropometri, kadar trigliserida serum, dan tekanan darah dengan mengonsumsi bijinya.
Dalam uji coba lain, para peneliti menyarankan bahwa biji krokot mungkin berguna dalam pengelolaan diabetes tipe 2 karena mengandung asam lemak tak jenuh ganda, flavonoid, dan polisakarida.
Baca juga: 6 Manfaat Penting Jintan untuk Kesehatan, Termasuk Lawan Diabetes dan Kolesterol Jahat
2. Melindungi terhadap Penyakit
Krokot mengandung senyawa yang memiliki sifat antioksidan.
Antioksidan membantu mencegah atau menunda kerusakan sel dalam tubuh.
Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan agar mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut membantu melawan penyakit.
Krokot juga diketahui menyediakan alfa-tokoferol, asam askorbat, dan beta-karoten dalam jumlah lebih tinggi dibandingkan daun bayam, sekaligus menyuplai berbagai senyawa bermanfaat lainnya, seperti glutathione, melatonin, dan flavonoid lainnya.
3. Mendukung Kesehatan Mata
Dari semua sayuran berdaun hijau yang bisa Anda makan, krokot adalah sayuran yang paling banyak mengandung vitamin A.
Vitamin A sangat penting untuk kesehatan penglihatan dan dapat membantu mengurangi perkembangan degenerasi makula terkait usia sebanyak 25%.
4. Dapat Mengurangi Pendarahan Menstruasi Berat
Beberapa wanita mengalami pendarahan menstruasi yang banyak.
Sebuah uji coba double-blind dan terkontrol plasebo menemukan bahwa mengonsumsi biji krokot pada waktu-waktu tertentu selama siklus menstruasi dapat mengurangi volume kehilangan darah dan jumlah hari pendarahan.
Baca juga: Gula Darah Bisa Melonjak saat Menstruasi, Pengidap Diabetes Perlu Waspada agar Tetap Terkontrol
5. Krokot Tinggi Asam Lemak Omega-3
Asam lemak omega-3 merupakan lemak penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Oleh karena itu, kita harus mendapatkannya dari makanan.
Meskipun krokot rendah lemak total, sebagian besar lemak yang dikandungnya berbentuk asam lemak omega-3, seperti dilansir Healthline.
Faktanya, krokot mengandung dua jenis asam lemak omega-3, ALA dan EPA.
ALA ditemukan di banyak tumbuhan, namun EPA kebanyakan ditemukan pada produk hewani (seperti ikan berlemak) dan alga.
Dibandingkan dengan sayuran lainnya, kandungan ALA krokot sangat tinggi.
Mengandung ALA 5-7 kali lebih banyak daripada bayam.
Menariknya, tanaman juga mengandung sejumlah kecil EPA.
Lemak omega-3 ini lebih aktif di dalam tubuh dibandingkan ALA, dan umumnya tidak ditemukan pada tanaman yang tumbuh di darat.
(TribunHealth.com)